Jumat, 22 Januari 2016

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN: Teori Organismik

BK PRINADI
TEORI ORGANISMIK

logounsri14092008_3793.jpg
Disusun oleh: Kelompok 13
             
                   Ayu Verinca Puspita
 060711813200
                   Chamida Lintang Saputri
060711813200
                   Tiara Wulandari
06071281320020

Dosen Pengampuh:
Drs. Syarifuddin Gani,M.Si Kons.
Rani Mega Putri. M,Pd. Kons.

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015



I.       PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Tuhan menciptakan manusia berbeda antara satu dengan yang lainnya, Hal yang paling mudah  untuk membedakannya adalah dari bentuk fisik manusia. Salah satu cabang Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang karakteristik manusia berdasar fisik maupun sifat khasnya yaitu psikologi kepribadian. Psikologi kepribadian membahas manusia berdasar tipologi-tipologi tertentu misalnya saja tipologi berdasar konstitusi. Namun tidak hanya sampai pada tipologi saja ketika melihat pada kenyataan yang ada bahwa kepribadian manusia itu sangat bermacam-macam, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang. Segolongan ahli berusaha menggolongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu karena mereka berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik. Dan pengenalan yang baik itu secara organism, sebab apabila terjadi sesuatu kepada salah satu bagian akan mempengaruhi bagian yang lain, pada kerjanya bagian- bagian tersebut bekerja sesuai dengan hukum-hukum fungsinya.
Maka dari itu kepribadian manusia selalu menjadi tema yang menarik untuk dicari tahu, apalagi kepribadian kita sendiri. Rasa ingin tahu tersebutlah yang lantas membuat banyak orang pergi ke psikolog untuk menjalani tes-tes kepribadian. Semua ini dilakukan demi mengetahui “seperti apa sesungguhnya diri kita ini?”. Tapi tidak menuntut kemungkinan seseorang akan mengnginkan memahami keribadian orang lain secara utuh.
Maka untuk mengetahui lebih jelasnya bagamana kepribadian yang sifatnya universal atau kepribadian itu pada kerjanya saling kait mengkait, apabila terjadi kesalan pada bagianya yang satu akan mempengaruhi bagian yang lain meski pada kerjanya sesua dengan fungsi tertentu. Hal ini akan dibahas dalam psikologi kepribadian dengan menggunakan teori-teori organismik.
1.2  Rumusan Masalah
Setelah mengutarakan latar belakang mengenai teori organismik maka dapat dketahui rumusan masalah, diantaranya:
a.       Bagaimana orentasi psikologi kepribadian teori organsmik?
b.      Siapa saja tokoh pskologi yang mendasari teori organsmik?
1.2.1        Pembahasan
Dari rumusan masalah dapat diketahui tujuan –tujuan pembahasan dari teori organismik diantaranya:
a.       Untuk mengetahui bagaimana orientasi psikologi kepribadian teori organismik.
b.      Untuk mengetahui siapa saja yang menjadi tokoh pendasar teori organismik









II.    PEMBAHASAN
2.1  ORIENTASI PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TEORI ORGANISMIK
Kepribadian dipandang sebagai susunan unsur unsur primer dan skunder. Ahli psikologi daya memandang psike merupakan kumpulan daya-daya, dan Herbart memandang psike berisikan tanggapan-tanggapan. Cartesus beranggapan kepribadian manusia terdidi atas dua subtansi yang heterogen, yatu cogitatio (jiwa, kesadarn) dan extentio: wundt (menganggap jiwa berisikan kesan-kesan pendrian, perasaan-perasaan sederhana). Nanum sekali lagi pemkiran demikian adalah salah dan sama sekali tidak benar karena aliran yang demikian terdapat pada aliran psikologi gestalt, yang dipelopori oleh Wertheimer, Koffaka, Kohler, dan kelanjutanya kepada teori Lewin beserta temanya. Teori Organismik dapat dipandang sebagai perluasan daripada Psikologi Gestalt, walaupun banyak juga unsur-unsurnya yang bersumber di luar aliran Gestalt. Jika psikologi gestalt cenderung untuk membatasi perhatianya pada apa yanga ada dalam alam kesadaran dan sedikit membahas organisme atau kepribadian sebagai suatu keseluruhan, maka sebaliknya aliran organismik memandang keseluruhan organisme.
Tokoh utama aliran organsmik adalah Kurt Godstein, dari penyelidikanya memperoleh kesimpulan bahwa setiap symptom yang ditunjukkan oleh pasien tdak dapat dimengert hanya sebagai akibat daripada luka organisn atau oenyakit tertentu saja, akan tetapi harus dipahami sebagai keseluruhan . organisme selalau bertingkah laku sebagai suatu rangkaian darpada bagian-bagian yang satu sama yang lain tdak terpisah, jiwa dan raga bukanlah dua hal ang tepisah satu sama lain (sepert pendapat Descartes) juga jiwa tidak terpisah dengan daya-daya satun sama lain (sepert ahli psikologi daya) atau terdiri atas bagian-bagian satu sama lain terpisah (seperti pendapat Wunt dan psikologi asosial). Organisme adalah universal, apa yang terjadi pada salah satu bagianya akan mempengaruhi selurug organisme. Hukum-hukum mengenai keseluruhannya mengatur pada berungsnya bagian-bagia, jadi meskipun saling mempengaruhi namun pada kerjanya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Contoh apabila sakit mata maka akan mempengaruhi anggota tangan sepert sulit makan karena gangguan mata sult melihat, dan juga pada kaki tidak dapat berjalan selayaknya biasanya karena pandanagnya yang kabur. Begitu juga dengan kepribadian yang slah suai tidak hanya mempengaruhi pikiran saja namun keseluruhan mulai dar perasaan, tingkah laku, dan lain sebagainya.
Hall dan Lindzey mengikhtisarkan prinsip teori organismik dalam lapangan psikologi sbb :
a.       Teori organismik menekankan unitas, integrasi, ketetapan, dan coherence daripada kepribadian normal.
b.      Teori organismik bertolak dari organisme sebagai sistem yang terorganisasi menuju ke analisis mengenai bagian-bagian yang membentuk keseluruhan itu.
c.       Dalam hal pendorong tingkah laku, teori organismik berpendirian monistis.
d.      Walaupun tidak menganggap individu sebagai sistem yang tertutup, namun teori organismik berpendapat bahwa dalam perkembangan organisme potensi-potensi inherent lebih menentukan daripada faktor lingkungan.
e.       Teori organismik menggunakan prinsip aliran Gestalt, tapi beranggapan bahwa aliran Gestalt masih mengandung kelemahan.
f.       Teori organismik berpendapat bahwa orang akan lebih banyak mencapai hasil kalau mempelajari satu pribadi secara menyeluruh dan mendalam. (Sumasi Suyabrata).
Maka dapat dikethui ciri-ciri teori organismik antara lan
a.       Menekankan kesatuan, integrasi, konsistensi dan koherensi pada kepribadian yang normal. (organisasi disorganisasi : normal, abnormalitas).
b.      Organisme sebagai sistem yang terorganisasi, kemudian analisis mengenai bagian yang membentuk keseluruhan tersebut.
c.       Individu didorong oleh hanya satu dorongan utama yaitu aktualisasi diri atau realisasi diri. (usaha terus menerus berusaha berusaha merealisasikan potensi yang dimiliki dalam setiap kesempatan yang terbuka bagi individu.
d.      Berbagai potensi individu apabila diberi kesempatan berkembang secara teratur oleh lingkungan yang sesuai akan menghasilkan kepribadian yang terintegrasi (seperti pendapat Jean Jacques Rousseau : manusia pada umumnya baik tetapi ia dapat dan seringkali dinodai oleh lingkungan yang tidak memberinya kesempatan.
e.       Menggunakan prinsip gestalt dengan memperluasnya ke segala sesuatu yang dimiliki dan dilakukan oleh organism.
f.       Lebih banyak menyelidiki manusia secara komprehensif daripada ekstensif fungsi-fungsi tertentu. Dalam http://indryawati.staff.gu nadarma.ac.id/Downloads/files/29698/PSIKOLOGI+KEPRIBADIAN+2.doc.

2.2  TOKOH-TOKOH UTAMA YANG MENDASARI TEORI ORGANISMIK
Tokoh- tokoh utama yang mendasari aliran psikologi kepribadian teori organismik antara lain: Kurt Gokdstein, Andras Angyal, Abraham Maslow, Prescott Lecky. Yang akan diuraikan dibawah ini
2.1.1         Teori Goldstein
Goldstein berpendapat bahwa kepribadian tidak dapat dipahami dengan cara mengisolir tingkah laku sebab organisme beroperasi sebagai suatu kesatuan unit yang tidak akan dipahami secara menyeluruh hanya dengan mengalisis bagian-bagiannya saja. Berdasarkan pengalamannya sebagai ahli saraf, Goldstein memberikan bukti yang meyakinkan bahwa organisme manusia beroperasi sebagai suatu yang terintegrasi, keseluruhan yang interaktif bukan suatu bagian yang terpisah-pisah.
Kerangka Pendapat GoldsteinPendapat Goldstein dapat diikhtisarkan dalam struktur, dinamika, dan perkembangan organisme.
1.      Struktur Organisme
Organisme terdiri atas anggota yang satu sama lain berhubungan dalam struktur arti tertentu, anggota-anggota ini tidak akan terlepas dan terpisah satu sama lain kecuali dalam keadaan yang tidak normal atau sangat dibuat-buat, misalnya dalam ketakutan yang amat sangat. Organisasi pokok daripada fungsinya organisme yaitu bentuk (gestalt, figure) dan dasar. suatu bentuk yaitu setiap proses yang timbul dan muncul dari suatu dasar yang merupakan latar belakangnya misalnya ketika kita melihat suatu objek dalam kamar maka objek itu adalah bentuk (gestaltnya) sedangkan keadaan kamar yang lain adalah latar belakangnya. Gestalt mempunyai latar batas-batas yang membedakanya dari lainnya, sedangkan latar belakangnya tidak.
Pada organisme, suatu anggota organisme mungkin muncul menjadi Gestalt, sedangkan sisanya menjadi latar belakangnya. Hal tersebut ditentukan oleh tugas yang dilakukan oleh organisme pada sesuatu waktu atau keadaan. Misalnya kalau seseorang dalam keadaan lapar dan dihadapkan pada mencari makan maka segala proses yang akan membantu terpenuhnya tugas tersebut akan muncul sebagai Gestalt. Hal tersebut mungkin berbentuk ingatan mengenai dimana makanan itu pernah didapatnya dahulu (menjangkau kemasa lampau), atau mungkin pengamatan terhadap makanan yang ada disekitarnya (masa kini), atau perbuatan yang sekiranya akan menghasilkan makanan (menjangkau kemasa depan). Namun jika sekiranya organisme itu mengalami perubahan, maka yang terjadi Gestalt juga akan berubah. misalnya organisme yang lapar itu menjadi sangat katakutan, maka menjadi ketakutaan itulah yang menjadi Gestalt. http://daraainy.blogspot. co.id/2013/06/teori-kurt-goldstein.html
Organisme terdiri atas figur dan latar belakang. Figur adalah proses yang muncul dan menonjol dari setiap latar belakang aktivitas pokok yang dilakukan oleh individu. Tingkah laku terdiri atas : perbuatan (aktivitas yang dilakukan dengan sengaja), sikap (suasana hati, perasaan, pengalaman batin), dan proses (fungsi jasmaniah yang hanya dialami secara tidak langsung).http://teoripsikologi. blogspot.co.id/2011/11/teori-organismic-kurt-goldstein.html
Figur/gestalt mempunyai batas tertentu atau garis batas yang mengelilinginya dan memisahkannya dari lingkungannya. Sedangkan latar belakang bersifat kontinu; ia tidak hanya mengelilingi figur tetapi terus membentang di belakangnya.
Figur dibedakan menjadi dua, yakni :
a.       Figur Alamiah
Secara fungsional terletak pada latar belakang keseluruhan organisme. Goldstein menyatakan bahwa suatu bentuk adalah alamiah jika figur tersebut mencerminkan pilihan orang yang bersangkutan, dan jika tingkah laku yang ditimbulkan bersifat teratur, fleksibel dan sesuai dengan situasi.
b.      Figur tidak Alamiah
Terpisah dari seluruh organisme dan latar belakangnya juga terpisah. Hal ini disebabkan oleh peristiwa-peristiwa traumatik dan oleh latihan-latihan dalam keadaan yang tidak memiliki makna bagi individu.
Dalam hal ini Goldstein menekankan sifat fleksibel dan plastis proses-proses wajar yang berlawanan dengan sifat kaku proses tak wajar, ia juga mengakui bahwa aktivitas yang disenangi bisa menjadi tetapi konstan selama hidupnya tanpa kehilangan hubungan yang erat dengan seluruh organisme seluruhnya. Contoh figur yang tidak wajar, seorang anak kecil yang menghafal syair-syair lagu dan menyanyikannya tanpa mengetahui apa yang dinyanyikannya.
Goldstein membedakan antara Gestalt yang wajar dan Gestalt yang tak wajar. Gestal wajar adalah Gestalt yang secara fungsional terdapat totalitas organisme sebagai latar belakang, sedangkan Gestalt tak wajar adalah Gestalt yang terpisah dari keseluruhan organisme dan yang latar belakangnya juga bagian dari pada organisme yang terpisah (terisolasi). Gestalt yang tak wajar timbul sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang traumatis atau latihan yang berulang-ulang yang tak ada artinya bagi pribadi yang bersangkutan (drill yang mekanis). karena pendapat yang demikian itu maka Goldstein beranggapan bahwa eksperimen-eksperimen mengenai perangsang dan reaksi (sebagai bagian yang terisolasi) itu sedikit sekali artinya untuk memahami organisme.
Goldstein mengemukakan bahwa sesuatu Gestalt akan bersifat wajar kalau menunjukan pilihan si pribadi sendiri dan bila tingkah laku yang dijalankan bersifat teratur fleksibel dan sesuai dengan situasi. Dan suatu Gestalt akan bersifat tidak wajar kalau tugas dipaksakan dengan terhadap pribadi dan bila tingkah laku yang dijalankan tegar dan mekanis. misalnya orang yang dihipnotis, dia mungkin melakukan berbagai perbuatan atas suruhan si hipnotis tingkah lakunya itu adalah tidak wajar karena diasosiasikan dari kepribadian yang tidak normal. apa yang dilakukannya itu sebenarnya tidak menjelmakan pilihanya, melainkan pilihan si hipnotis, tingkah lakunya banyak sekali yang tidak sesuai dengan situasi. orang yang terhipnotis itu lebih merupakan otomat daripada pribadi. http://daraainy.blogspot.co.id/2013/06/teori-kurt-goldstein.html.
Struktur Kesadaran
a.       Organisme terdiri dari anggota-anggota yang tidak terlepas satu sama lain kecuali dalam keadaan abnormal.
b.       Organisasi pokok dari fungsi organismik adalah figure and ground.
c.        Figure : pusat kesadaran.
d.       Ground : keadaan lain yang tidak menjadi pusat perhatian.
Figure and Ground
Figur ditentukan oleh tugas yang dituntut oleh keadaan organisme pada suatu saat.
a.       Figur Alamiah : secara fungsional terletak pada latar belakang keseluruhan organisme. Figur muncul fleksibel dan suka rela.
b.       Figur Tidak Alamiah : terpisah pada latar belakang keseluruhan organisme. Figur dipaksakan untuk muncul. https://ndukfaiq.wo rdpress.com/.
Goldstein membedakan tiga macam tingkah laku, yaitu : perbuatan sekehendak, yaitu aktivitas yang dilakukan secara sadar
a.      sikap yang mencangkup perasaan, suasana hati, dan lain-lain pengalaman batin.
b.      proses, yaitu fungsi-fungsi jasmaniah yang hanya dapat dihayati secara tak langsung.
Perbedaan struktural yang lain yang dilakukan oleh Goldstein adalah perbedaan antara tingkah laku dan tingkah laku abstrak. tingkah laku konkret berupa bereaksi terhadap perangsang dengan cara yang otomatis atau langsung, sedangkan tingkah laku abstrak adalah aksi terhadap perangsang oleh organisme. misalnya kalau seseorang menghadapi sesuatu perangsang, ia bertingkah laku konkret jika sekiranya ia bereaki terhadap perangsang tersebut sebagaimana adanya pada waktu itu, sedangkan ia bertingkah laku abstrak jika sekiranya ia berpikir tentang pola perangsang itu. jadi perbedaaan antara tingkah laku abstrak adalah perbedaan antara reaksi langsung terhadap perangsang dan reaksi terhadap perangsangtersebut setelah setelah memikirkannya.
2.      Dinamika Organisme
Pengertian-pengertian  untuk membahas dinamika adalah : (Suryabrata, 1983).
a.      Proses Ekualisasi
Goldstein merumuskan bahwa banyaknya energi dalam organisme adalah tetap (konstan) dan cenderung untuk terbagi rata pada seluruh organisme. apabila ada perangsang, maka keadaan merata ini akan tergangu, sebab energi akan memusat pada bagian atau fungsi khusus tertentu dalam organisme, dan ini mendorong organisme untuk melakukan tingkah laku supaya energi kembali merata lagi, kambali kedalam keadaan energi terbagi merata atau keadaan seimbang inilah yang disebut proses ekualisasi.
Menurut Goldstein, ia tidak yakin bahwa sumber gangguan terutama terletak dalam faktor intraorganik, kecuali dalam keadaan tidak normal dan keadaan katastrofik yang menyebabkan isolasi dan konflik batin. Menurutnya, dalam keadaan serasi organisme akan selalu dalam keadaan seimbang.
b.      Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri ini adalah motif pokok, atau malah salah satunya motif yang mendorong tingkah laku individu (organisme). yang nampak dorongan-dorongan yang berbeda-beda seperti misalnya dorongan untuk makan, seksual, ingin tahu, ingin memiliki, sebenarnya hanyalah manifestasi satu tujuan hidup pokok, yaitu aktualisasi diri. Apabila seseorang lapar, dia mengaktualisasikan dirinya dengan makan, apabila dia ingin tahu, dia mengaktualisasikan diri dengan belajar.
Pemuasan setiap kebutuhan tertentu berada pada bagian terdepan bila menjadi syarat bagi realisasi diri dari seluruh organisme. Aktualisasi diri adalah kecenderungan kreatif dari kodrat manusia. Hal tersebut merupakan prinsip organic yang menyebabkan organisme berkembang dengan lebih penuh dan lebih sempurna.
c.        “Perjumpaan” dengan Lingkungan
Sebagai seorang tokoh aliran organismik Goldstein menekankan pentingnya faktor dalam sebagai determinan tingkah laku serta prinsip bahwa organisme mendapatkan lingkungan yang paling serasi untuk aktualisasi diri, namun tidak berpendirian ekstrem dan menganggap individu umum terhadap pengaruh luar. Goldstein mengakui pentingnya dunia objektif, baik sebagai sumber gangguan yang harus diatasi individu maupun sebagai sumber pelengkap (supply) yang dipergunakan individu untuk memenuhi cita-citanya. jadi, lingkungan menggangu organisme dengan merangsangnya sehingga perkembangan organisnya terganggu, pada sisi lain organisme yang terganggu keseimbangannya itu mencari dalam lingkungan apa yang dibutuhkannya supaya dapat mendapatkan keseimbangan batinnya.Dengan kata lain ada interaksi antara organisme dan lingkungan. http://daraainy.blogspot.co.id/2013/06/teori-kurt-goldstein.html.
Proses Ekualisasi
a.       Adanya suatu sumber energi yang agak tetap dan terbagi rata dalam seluruh organisme.
b.       Setiap kali stimulus mengubah tegangan, maka individu akan kembali ke keadaan rata-rata à Proses ekualisasi.
Dinamika Organisme : Aktualisasi Diri
a.       Motif pokok dalam diri seseorang adalah untuk mengaktualisasikan diri.
b.       Aktualisasi diri adalah kecenderungan kreatif dari kodrat manusia.
c.        Setiap orang memiliki tujuan-tujuan spesifik yang diperjuangkan.
d.       Cara yang paling baik untuk mengetahui potensi seseorang adalah dengan menemukan apa yang disenangi dan apa yang dapat dikerjakannya dengan paling baik.
e.        Lebih menekankan pada motivasi sadar daripada motivasi tak sadar (Latar belakang).
Penyesuaian dengan Lingkungan
a.         Goldstein mengakui pentingnya dunia objektif, baik sebagai gangguan yang harus diatasi maupun sebagai sumber sarana yang diperlukan oleh individu untuk memenuhi cita-citanya. https://ndukfaiq.wordpress.com/.
3.      Perkembangan Organisme
Perkembangan menurut Goldstein adalah terbentuknya pola-pola tingkah laku baru (percakapan - percakapan baru) yang dapat dipergunakan oleh individu untuk memenuhi kebutuhannya yang timbul karena lingkungan tertentu dan dipenuhi oleh lingkungan tertentu. (Sumadi Suryabrata).
Realisasi Diri yang Terhambat
a.     Ancaman-ancaman dari lingkungan yang besar à individu cemas à tingkah laku individu menjadi beku à tidak mampu membuat kemajuan ke arah tujuannya.
Individu yang Sehat
a.       Organisme yang memiliki kecenderungan aktualisasi dari dalam dan mengatasi gangguan yang timbul dari pertentangan dengan dunia.
b.       BUKAN karena kecemasan yang melainkan karena kesenangan dan kemenangan.
c.        Penyesuaian dengan lingkungan diwujudkan dengan menguasainya. ATAU dengan dengan menerima realitas yang ada dan menyesuaikan dengan sebaik mungkin
d.       Bila gap antara tujuan dan realitas tersebut terlalu besar, maka individu melepaskan beberapa cita-citanya dan mengaktualisasikan diri pada taraf yang lebih rendah.

2.1.2        Tori Angyal
Seperti Goldstein, Angyal berpendapat bahwa kita sebenarnya membutuhkan ilmu pengetahuan baru bukan yang pertama – tama bersifat psikologis, sosiologis atau fisiologis, tetapi yang mencakup orangnya secara keseluruhan. Tetapi berbeda dengan Goldstein, Angyal menekannkan bahwa tidak mungkin membedakan organisme dari lingkungannya karena keduanya saling meresapi dengan cara yang begitu kompleks sehingga setiap usaha untuk menceraikan keduanya akan merusakkan kesatuan yang wajar dari keseluruhannya dan menimbulkan perbedaan artifisial antara organisme dan lingkungan.
Pendapat Angyal dapat kita pahami dalam rangka struktur biosphere, dnamika biosphere, dinamika sistem dan perkembanagn kepribadian.
A.                Struktur Biosphere
Angyal telah menciptakan suatu istilah baru, yakni biosfer, Biosfer adalah kesatuan holistic antara individu dan lingkungan, bukan sebagai bagian yang saling mempengaruhi, bukan sebagai unsure yang melebihi otonom, tetapi sebagai aspek realitas tunggal yang hanya dapat dipisahkan dengan abstraksi (1941). 
Meskpun biosfer merupakan suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, namun ia memiliki organisasi yang terdiri dari system – system yang secara struktual saling berhubungan. Tugas ilmuan organismik adalah menentukan garis – garis pembatasan antara system – system tersebut dalam biosfer yang ditentukan oleh struktur alamiah dari keseluruhan itu sendiri. Garis – garis pembeda ini membentuk kesatuan – kesatuan holistic yang real dalam biosfer.
Pembedaan yang paling besar dan paling pokok yang dapat dibuat dalam biosfer adalah pembedaan antara organisme yang disebut subjek, dan lingkungan yang disebut objek.
Angyal mengakui bahwa orang bisa membedakan proses – prose yang berada lebih dibawah pengaruh organisme dari proses – proses yang lebih berada dibawah pengaruh lingkungan, meskipun proses – proses itu tidak pernah sama sekali berdiri sendiri – sendiri. proses – proses itu senantiasa bersifat biosferis. Biosfer menunjuk pada proses somatik, proses psikologis, dan proses sosial.
a.       Sistem – sistem biosfer
Sistem-sistem holistic dalam biosfer disebut sistem-sistem. Misalnya, system organisme, sistem lingkungan, sistem planet, dan sebagainya. Angyal lebih menyukai analisis sistem daripada analisis hubungan yang lebih umum digunakan dalam psikologi karean alasan – alasan dibawah ini :
a.    Suatu system dapat mencakup anggota sebanyak yang diperlukan untuk suatu gejala, sedangkan hubungan hanya menyangkut dua anggota. Jadi, system bersifat lebih daripada hubungan.
b.    Komponen-komponen dari suatu system terikat satu sama lain oleh posisi masing masing komponen dalam sistem; sedangkan anggota anggota dari suatu hubungan diikat oleh suatu sifat umum yang dimiliki bersama, misalnya dalam warna dan bentuk. Jadi, Posisi bersifat lebih dari pada sifat. 
c.    Anggota-anggota dalam suatu sistem tidak perlu memiliki hubungan langsung satu sama lain, tetapi kedua anggota dari suatu hubungan harus berkoneksi satu sama lain. 
Atas alasan – alasan ini, Angyal yakin bahwa sistem – sistemlah yang merupakan satuan – satuan holistik sejati dalam biosfer, bukan hubungan – hubungan. Dalam sebuah makalah tentang pendekan holistik Angyal mengemukakan bahwa analisis sistem terdiri dari dua langkah :
a.         Menetepakan konteks tempat gejala tertentu berada
b.        Menentukan posisi gejala tersebut dalam konteks apabila kedua langkah ini sudah dapat diambil, maka bisa disebut gejala itu sudah ditentukan dengan tepat dan dijelaskan sepenuhnya.
2.      Kelengkapan posisi
Suatu bagian harus memiliki kelengkapan posisi artinya: bagaian tersebut harus lengkap, yang terdiri atas kumpulan unit yang membentuk komponen, dan bagian tersebut harus menduduki posisi tertentu (yang fungsional) sesuai dengan bagianya tertentu. Artinya setiap bagian ada kekuasaan tetapi tidak terlepas dari keseluruhan
3.      Dimensi-dimens struktur kepribadian
a.       Dimensi vertikal
Dimensi vertikal meluas dari tingkah laku yang namapkj sampai ke nti biosphere. Karena kejadan yang nampak adalah ekspresi dar kejaian yang dalam. Tingkah lak yang dilahirkan adalah pengenjawantahan daripada sesuatu hal yang batniah.
b.      Dmensi progresif
Rangkaian tindakan tngkah laku yang memebawa pribad semakain dekat dengan tujuan. Jad titik pandangnya dipandang sebagai tujuan-tujuan sementara.
c.       Dimensi transvers
Yaitu koordinasi tindakan-tndakan yang disekret menjadi unit tingkah laku yang lebih luas, integral dan lebih efektf.
4.      Diri simbolos
Diri simbolis yang dikemukakan oleh Angyal tidak selalu merupakan gambaran yang benar mengenai organisme, memungkinkan gambaran palsu. Gambaran palsu dapat diketahui dengan ketidaksingkronanaya antara organisme dengan kebutuhan
B.            Dinamika Biosphere
Dinamika biosphere terjadi karena danya energi di dalamnya, energi itu ditimbulkan oleh tegangan yang timbul antara kutub pada lingkungan dan kutub pada organisme. Sedang tegangan tersebut timbul karena kedua kutub tersebut bekerja dalam arah antara organisme dan lingkungan. Hal yang demikian itu oleh Angyal disebut otonomi dan homonomi.
Jalan ke arah otonomi terdiri atas ekspansi individu dengan jalan mengasimilasikan dan menguasai lingkungan.
Jalan ke arah homonomi mendorong pribadi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan berpartisipasi pada hal yang lebih luas dari pada diri sendiri.
1.             Dinamika sistem
a.       Timbul dan Bekerjanya Tegangan
Tegangan timbul pafa sesuatu bagian dan merata pada seluruh sistem, atau mungkin juga timbul pada keseluruhan dan berpengaruh pada bagian-bagian. Namun tegangan yang timbul pada suatu bagian tidak dapat langsung mempengaruhi bagian lain yang jauh letaknya. Yang terpengaruh dulu adalah bagian di sekitarnya, baru kemudian merata ke bagian yang lebih jauh.
b.      Mekanisme Setting dan Mekanisme Shifting.
Suatu bagian mungkin berfungsi pada lebih dari satu sistem. Misalnya, kecekatan motoris tertentu dapat berfungsi pada perbuatan main piano, menulis, mengetik, mengemudi, dan sebagainya. Bagian itu dikoordinasikan dalam suatu sistem dengan mekanisme setting. Jadi kalau seseorang harus menyelesaikan suatu tugas maka berbagai bagian dikoordinasikan oleh mekanisme setting itu untuk dapat mengerjakan tugas tersebut.
c.       Persaingan di antara Sistem
Banyaknya energi yang dapat digunakan adalah terbatas. Karena itu walaupun mekanisme shifting dan setting itu membawa efisiensi yang sebesar-besarnya, namun toh terjadi semacam persaingan di antara sistem yang satu dengan yang lain apabila bagian yang sama pada waktu yang bersamaan diperlukan oleh lebih ari satu sistem.
d.      Segregasi Sistem
Keutuhan biosphere dapat juga terganggu oleh segregasi sesuatu sistem sedemikian rupa, sehingga sistem tersebut kehilangan kekuatannya untuk berhubungan dengan sistem lainnya. Segregasi it mungkin terjadi pada ketiga dimensi kepribadian :
1.      Segregasi Vetikal berupa disosiasi antara ekspresi lahiriah dengan dorongan batiniah yang dapat berakibat pada bentuk tingkah laku yang kurang serasi.
  1. Segregasi pada dimensi progresif akan menimbulkan frustasi.
  2. Segregasi pada dimensi transvers mengakibatkan perbuatan yang kurang punya koordinasi.
e.       Perisitwa Bionegatif
1.    Apabila satu atau lebih proses dalam bagian menggangu fungsi keseluruhan organisme maka hubungan antara bagian tersebut dengan keseluruhan disebut bionegatif.
2.    Trauma. Lingkungan mungkin memberikan trauma terhadap organisme. Trauma mungkin membawa pengaruh yang menguntungkan
C.           Perkembanagan kepribadian
Angyal tidak mengajukan teori belajar untuk mengembangkan kepribadian. Maka perkembangan kepribadian dijelaskan sebagai berikut:
1.        Kepribadiaan dipandang sebagai Gestalt temporal, pola yang berisi masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang.
2.        Manusia mempunyai rancangan hidup. Hasrat untuk membentuk eksistensi seseorang menjadi keseluruhan yang penuh arti dan benar-benar luas yang akan memberikan kesatuan dan keutuhan sempurna bagi hidupnya.
3.        Perkembangan dalam pembentukan pola yang kuat, luas dan terintegrasi. (Sumadi Suryabrata).
2.1.3         TEORI ABRAHAM MASLOW
Teori hierarki kebutuhan Maslow adalah teori yang diungkapkan oleh Abraham Maslow. Ia beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi. (Alwsol).
Konsep Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan observasi terhadap perilaku monyet. Berdasarkan pengamatannya, didapatkan kesimpulan bahwa beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain.  Contohnya jika individu merasa haus, maka individu akan cenderung untuk mencoba memuaskan dahaga. Individu dapat hidup tanpa makanan selama berminggu-minggu.  Tetapi tanpa air, individu hanya dapat hidup selama beberapa hari saja karena kebutuhan akan air lebih kuat daripada kebutuhan akan makan.
Kebutuhan-kebutuhan ini sering disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan dasar yang digambarkan sebagai sebuah hierarki atau tangga yang menggambarkan tingkat kebutuhan. Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar, yaitu : kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri  Maslow memberi hipotesis bahwa setelah individu memuaskan kebutuhan pada tingkat paling bawah, individu akan memuaskan kebutuhan pada tingkat yang berikutnya. Jika pada tingkat tertinggi tetapi kebutuhan dasar tidak terpuaskan, maka individu dapat kembali pada tingkat kebutuhan yang sebelumnya.  Menurut Maslow, pemuasan berbagai kebutuhan tersebut didorong oleh dua kekuatan yakni motivasi kekurangan (deficiency motivation) dan motivasi perkembangan (growth motivation). Motivasi kekurangan bertujuan untuk mengatasi masalah ketegangan manusia karena berbagai kekurangan yang ada. Sedangkan motivasi pertumbuhan didasarkan atas kapasitas setiap manusia untuk tumbuh dan berkembang. Kapasitas tersebut merupakan pembawaan dari setiap manusia. https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_hierarki_kebutuhan_Maslow.
Teori Humanistik dan aktualisasi diri
Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinyayang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs atau hirarki kebutuhan. Kehidupan keluarganya dan pengalaman hidupnya memberi pengaruh atas gagasan gagasan psikologisnya. Maslow tidak sependapat dengan psikologi karena psikologi lebih memikirkan kelemahan-kelemahan manusia dibanding kekuatan-kekuatannya. Untuk itu Maslow berusaha menyajikan sisi lain dari manusia, yakni lebih terang, lebih baik, untuk memberikan sesuatu potret sang keseluruhan pribadi secara utuh.
Psikolog humanis percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk merealisasikan potensi potensi dalam dirinya, untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri. Untuk membuktikan bahwa manusia tidak hanya bereaksi terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk mencapai sesuatu yang lebih, Maslow mempelajari seseorang dengan keadaan mental yang sehat, dibanding mempelajari seseorang dengan masalahkesehatan mental. Hal ini menggambarkan bahwa manusia baru dapat mengalami "puncak pengalamannya" saat manusia tersebut selaras dengan dirinya maupun sekitarnya. Dalam pandangan Maslow, manusia yang mengaktualisasikan dirinya, dapat memiliki banyak puncak dari pengalaman dibanding manusia yang kurang mengaktualisasi dirinya.
Hirarki Kebutuhan
Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
a.         Kebutuhan fisiologis atau dasar (kebutuhan akan udara, makanan, minuman dan sebagainya)
b.          Kebutuhan akan rasa aman (jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur, keteraturan, situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut dan cemas)
c.         Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi (hubungan yang hangat dan akrab, bahkan mesra dengan orang lain)
d.        Kebutuhan untuk dihargai (pertama, kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Kedua, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari orang lain).
e.         Kebutuhan untuk aktualisasi diri. (FX Suwarto)
Status sekarang dan evaluasi
Teori organismik dengan semua kekurangannya telah berusaha meluruskan kesalahan yang dilakukan oleh Descaster 300 tahun yang lalu. Teori Organismik ini  menegaskan dengan sungguh-sungguh bahwa organisme bukan system dwirangkap yakni jiwa dan badan, yang masing-masing memiliki motor penggeraknya sendiri, tetapi merupakan satu-kesatuan terdiri dari banyak banyak fungsi bagian-bagian. http://malinemas.blogspot.co.id/2012/10/teori-kepribadian-abraham-maslow.html



2.1.4        TEORI PRESCOTT LECKY
Teori prescott lecky personality is a unified scheme of experience, an organization of value that are consistent with one another. (Kepribadian adalah kesatuan skema dari pengalaman, merupakan organisasi nilai yang sesuai/cocok satu sama lainnya). http://risnatul.blogspot.co.id/2012/04/makalah-psikologi-kepribadian.html.
Pembentukan Kepribadian
Mengenai pengalaman-pengalaman yang ikut membentuk kepribadian, kita dapat membedakannya dalam dua golongan:
1.    Pengalaman yang umum, yaitu yang dialami oleh tiap-tiap individu dalam kebudayaan tertentu. Pengalaman ini erat hubungannya dengan fungsi dan peranan seseorang dalam masyarakat. Misalnya, sebagai laki-laki atau wanita seseorang mempunyai hak dan kewajiban tertentu. Beberapa dari peran itu dipilih sendiri oleh orang yang bersangkutan tetapi masih tetap terikat pada norma-norma masyarakat, misalnya jabatan atau pekerjaan. Meskipun demikian, kepribadian seseorang tidak dapat sepenuhnya diramalkan atau dikenali hanya berdasarkan pengetahuan tentang struktur kebudayaan dimana orang itu hidup. Hal ini disebabkan karena:
a.    Pengaruh kebudayaan terhadap seseorang tidaklah sama karena medianya (orang tua, saudara, media massa dan lain-lain) tidaklah sama pula pada setiap orang. Setiap orang tua atau media massa mempunyai pandangan dan pendapatnya sendiri sehingga orang-orang yang menerima pandangan dan pendapat  yang berbeda-beda itu akan berbeda-beda pula pendiriannya.
b.    Tiap individu mempunyai pengalaman-pengalaman yang khusus, yang terjadi pada dirinya sendiri.
c.    Pengalaman yang khusus, yaitu yang khusus dialami individu sendiri. Pengalaman ini tidak tergantung pada status dan peran orang yang bersangkutan dalam masyarakat.
Pengalaman-pengalaman yang umum maupun yang khusus di atas memberi pengaruh yang berbeda-beda pada tiap individu-individu itu pun merencanakan pengalaman-pengalaman tersebut secara berbeda-beda pula sampai akhirnya ia membentuk dalam dirinya suatu stuktur kepribadian yang tetap (permanen). Proses integrasi pengalaman-pengalaman ke dalam kepribadian yang makin lama makin dewasa, disebut proses pembentukan identitas diri.
Proses pembentukan identitas diri harus melalui berbagai tingkatan. Salah satu tingkat yang harus dilalui adalah identifikasi, yaitu dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, misalnya dengan ayah, ibu, kakak, saudara, guru, dan sebagainya. Pada masa remaja, tahap identifikasi ini dapat menyebabkan kebingungan dan kekaburan akan peran sosial, karena remaja-remaja cenderung mengidentifikasikan dirinya dengan beberapa tokoh sekaligus, misalnya dengan ayahnya, bintang film kesayangannya, tokoh politik favoritnya dan sebagainya. Kalau kekaburan akan peranan sosial ini tidak dapat dihapuskan sampai remaja itu menjadi dewasa, maka besar kemungkinannya ia akan menderita gangguan-gangguan kejiwaan pada masa dewasanya. Karena itu penting sekali diusahakan agar remaja dapat menentukan sendiri identitas dirinya dan berangsur-angsur melepaskan identifikasinya terhadap orang-orang lain untuk akhirnya menjadi dirinya sendiri. http://lusianamargareth.blogspot.co.id/ 2012/11/psikologi-kepribadian.html.

III.             PENUTUP

3.1.1        Kesimpulan
Dari penjelasan diatas mengenai kepribadian manusia dengan teori organismik bahwa seorang ndiviu apabila memiliki permasalahan tidak hanya pada yang “sakit” saja yang terjadi kesakitan melainkan komponen yang lain saling kait mengkait dan saling mempengaruhi kinerjanya. Sehungga suatu organisme itu universal tidak dapat dipisah secara utuh secara holisme jiwa dan raga itu bersama, tetapi cara kerjanya sesuai dengan tugas, fungsi dan porsinya sesuai dengan hukum-hukum keberfungsianya. Teori organismik berbeda dengan gestalt meskipun aliran ini mengadopsi atau perkembanagn dari teori gestalt
Tokoh yang mendasari teori organismik ada empat, dan inti dari keseluruhan bahwa individu yang bermasalah tidak hanya dilihat dari kelasalhanya melainkan penyebab, dan komponen yang kemungkinan terkait.

DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. 2004. Pskologi kepribadian. UMM Press. Jl.Raya Tlongomas. Malang 65144
Aini, Dara. 2013. Teori kurt godstein. Dalam http://blogspot.com. Diunduh pada 29 November 2015.
Wati, Indrya. 2009. Psikologi kepribadian 2. Dalam http://staff.gunadarma.ac.id. Diunduh pada 29 November 2015.
Margareth, Lusiana. 2012. Psikolog kepribadian. Dalam http://blogspot.co.oid. Diunduh pada 29 November 2015.
Mas,Meline. 2012. Teori kepribadian abraham maslow. Dalam http://blogspot.co.id. Diunduh pada 30 November 2015.
Faiq, Nduk. 2014. Teori keprbadian kurt goldstein. Dalam http://wordpres.com. Diunduh pada 30 November 2015.
Risanatuo. 2012. Makalah psikologi kepribadian. Dalam http://blogspot.com. Diunduh pada 30 November 2015.
Suwarto, Fx.1998. perilaku keorganisasian. Penerbit universitas atma jaya yogyakarta.
Suryabrata, Suryadi. 1982. Psikologi kepribadian. PT raja grafindo persada. Jakarta.
Psikologi, Teori. 2011. Teori organismic kurt goldstein. Dalam http://blogspot.co.d. Diunduh pada 30 November 2015.




 sekian semoga bermanfaat, maaf jika banyak yang kurang :)





































3 komentar: