Jumat, 22 Januari 2016

JURNAL: Konseling Krisis


Konseling Krsis Untuk Kasus
Pemberitahuan Tentang Kematian
Tiara Wulandari 06071281230020
Abstrak
Konselor krisis tentang pembertahuan berita kematian sangat jarang ditemui, badahal tidak semua anggota korban dapat secara lapang dada menerima berita yang telah disamapaikan oleh konselor tersebut. Karena krisis selalu berkaitan dengan psikomatis, persepd, dan kejadian. Maka suatu kejadian yang mengakibatkan kematian perlu diteliti dan didalami bagaimana penyampaiannya  kepada anggota korban yang lain agar tidak mengakibatkan tauma, panik dan shok yang berlabihan. Memerlukan beberapa strategi untuk penyampaian berta kematian kepada anggota korban seperti mendatangi anggota korban mengenai berita kematian secara langsung tanpa melalaui telepon atau perantara yang lain, berita yang disampakan adalah berita yang benar, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan, dalam penyampaian berita kematian hendaknya menggunakan bahasa yang sederhana, lugas dan tenang, menujukkan sikap kasih sayang kepada anggota korban, tindak lanjut, dan pembekalan dengan anggota tim.
Kata kunci: konseling krisis, pemberitahuan tentang kematian



Pendahuluan
Kematian akan dialami oleh sapapun yang mempunyai kehidupan didunia ini, namun yang menjadikan penyebab kekrisisan ketika mendapat berita kematian mengenai orang-orang yang dianggap sangat penting dalam hidup, yang mereka tidak bisa lapang dada menerimanya. Maka itulah yang harus dilakukan oleh konselor apa yang sepantasnya dilakukan untuk mempersiapkan berita kematian kepada anggota korban yang lain. Agar orang menerima kematian tidak mengalami krisis. Karena tidak semua orang akan langsung bisa menerima kematian.
Konseling Krisis
Jika ditanya tentang kisis yang terlintas dibenak adalah tentang bunuh diri, pembunuhan, kekerasan dalam rumah tangga. Namun bagaimana seseorang bertahan  hidup sepert itu pasti mengalami trauma yang nyata dalam beradaptasi dan ketahananya, sementara yang lain menanggung  kesehatan mental yang bermasalah untuk bulan atau tahun-tahun yang sesudahnya.
Memulai situasi seperti badai katrina,  Serangan teroris pada september 2001, bunuh diri, pembunuhan, kekerasan dalam rumah tangga. Ini adalah  sebagai salah satu peristiwa yang memicu terjadinya krisis.  Istilah kunci yang terkait dengan krisis stres, trauma, tanggapan terhadap trauma, coping, adaptasi, kegembiraan. Khas krisis adalah menggambarkan menggunakan definsi trilogi ada tiga macam yang harus  dipertimbangkan yang hadir untuk situasi krisis. Pertama, kejadian yang utama atau pencetus. Kedua, persepsi tentang kejadian yang mnegarah pada subjek yang mengalami kesulitan. Ketiga, yang dikurangi fungsi ketika kesulitan tidak diringankan oleh sumber yang mengatasi
Menurut Slaiku (1990) krisis adalah keadaan marah yang sementara, ditandai dengan ketidakmampuan untuk menagatasi situasi tertentu menggunakan metode pemecahan masalah, dan dengan potensi tersebut untuk secara radikal hasil secara positif atau negatif.
Konseling krisis berbeda dengan konseling pada umumnya, pada koseling krisis cara konselor merespon harus secara cepat untuk menstabilkan dan memberikan jalan untuk maju kedepan. Fungsi konseling krisis berbeda dengan konsleing tradional, konseling krisis tinjauaanya adalah penurunan penderitaan dan penigkatan stabilitas untuk merujuk klien jangka panjang. Konselor yang bekerja dengan konseli secara khusus menangani masalah melibatkan beberapa profesi unrtuk menangani masalah yang menjadi kebutuhan orang dalam bentuk krisis. Dalalam Jasckon, R & Erford, T. 2010. Crisis intervention and prevention)
Hal yang perlu diingat dalam melakukan konseling krisis, menilai siswa ketajaman dari semua masalah dan menggunakan respon terapi yang tepat. Dalam http://Couseling.Org/AAK/Media /Crisis_Counseling.Pdf.
Pemberitahuan Tentang Kematian
Konselor hanya menangani masalah yang berkaitan dengan individu setelah mendapat berita kematian namun tidak dengan bagaimana cara memberitahu anggota keluarga lain tentang kematian. 
Semua kematian pemberitahuan berbeda karena acara yang sebenarnya, hubungan yang unik, dan persepsi kematian oleh korban. Memang konselor memiliki kemungkinan besar terlibat dalam proses ini di pribadi mereka kehidupan, oleh karena itu, pendidikan tentang pemberitahuan kematian yang efektif adalah penting. https://www. counseling.org/docs/default-source/library-archives/professional-counselor-digest/a capcd-27.pdf?sfvrsn=4.
Sebagaimana diuraikan dalam protokol pelatihan untuk Kepolisian Negara Maryland (dalam Jasckon, R & Erford, T. 2010. Crisis intervention and prevention) pemberitahuan kematian harus diberikan berpasangan orang, dalam kerangka waktu yang tepat akurat dalam bahasa sederhana, dan dengan kasih sayang.
Pertama: Secara langsung dan bersama. Pemberitahuan kematian harus selalu dibuat secara pribadi atau langsung dan tidak melalui telepon. Kehadiran manusia selama pemberitahuan kematian orang yang dicintai adalah penting. Kehadiran konselor krisis dapat menjadi sangat penting jika korban memiliki reaksi yang menunjukkan sikap memerlukan penilaian diri risiko atau kebutuhan untuk penanganganan medis segera konselor krisis dapat membantu klien selama shok awal, yang dapat menghancurkan atau atau mengganggu pemikiran yang normal, dan untuk menginformasikan dan mencari informasi kepada anggota yang lain diperlukanya kerjasama tim untuk menjawab kasus, sebagai penceghan kasus melebar.
Kedua, waktu dan pemberitahuan yang akurat. Ketepatan waktu informasi pemberitahuan kematian sangat penting sehingga seseorang yang diinformasikan secara pribadi oleh individu yang tepat, bukan dengan mendengar dari orang luar. Pada saat yang sama, sangat penting untuk pertama memverifikasi keakuratan informasi untuk memastikan bahwa informasi yang benar mengenai orang yang benar sedang diberikan kepada korban ini harus dilakukan dalam waktu singkat.
Ketiga, dalam rencana bahasa. Sangat penting bahwa pemberitahuan kematian diberikan kepada korban dalam keadaan tenang, langsung, dan secara sederhana oleh konselor. Terlalu banyak informasi atau informasi yang samar-samar dapat menyebabkan korban panik sebelum mendapatkan informasi. Sedang dalam penyampaian dengan jelas dan ringkas.
Keempat: dengan kasih sayang. Kehadiran dan kasih sayang mungkin satu-satunya sumber daya konselor krisis yang dapat diberikan selama proses pemberitahuan diawal. Hal ini penting untuk konselor  menerima emosi dari reaksi korban. Meskipun emosi yang berlebih dari korban, dapat meningkatkan kebingungan dan kepanikan konselor, tetapi lebih baik mengekspresikan emosi yang tepat daripada memunculkan sikap dingin dan tidak berperasaan.
Kelima, follow-up. Konselor  harus meninggalkan nama dan nomer telepon kepada korban dan tindak lanjut dengan korban harus dijadwlkan dihari berkutnya, karena pengaturan pemakaman harus dilakuakan setelah kematian. Beberapa individu tergantung dengan sistem sosial mereka dapat meminta penlaian dari anggota tim dengan pengaturan pemakaman.. jika konselor kriss diminta untuk membantu dengan rencana ini, sangat penting membantu korban, dengan keyakianan agama, tradisi, dan pilhan kebasaan prbadi dari keluarga.
Keenam, Pembekalan dengan anggota tim. Pembekalan dengan anggota tim harus terjadi segera setelah proses pemberitahuan kematian. Waktu pembekalan ini harus digunakan untuk merencanakan untuk tindak lanjut dengan korban dan mengulas proses pemberitahuan telah yang telah dilaksanakan dan diterima. Seperti sebuah kasus yang berada disetting sekolah. Seorang kepala sekolah dari SMA anda menghubungimu dipagi hari dan menyatakan ada sebuah telepon meninggalkan pesan yang tinggalkan pada malam terahir bahwa siswa dikelas 9  (John) tewas dalam kecelakaan mobil.
Setelah mendapat pemberitahuan tentang meninggalnya John sebagai konselor sekolah dan anggota tim penanggulangan krisis untuk sekolah, bekerja dengan tim anda dan memutuskan apa yang perlu ditangani dalam proses ini kepada siapa pemberitahuan akan dibuat. Maka langkag-langkah yang harus dilakukan oleh konselor dalam memberitahukan berita kematian John  kepada keluarganya
Pertama, cepat dan tanggap. Konselor mecari data siswa dari berbagai sumber bisa dari guru BK bimbinganya, bagian administrasi dan wali kelas. Baik melalaui telepon, study dokumentasi terahir John update status atau yang lainya, dan mendatangi pihak yang bersangkutan. Hal ini dilakukan setelah mendapat telepon dari kepala sekolah.
Kedua, konselor menyampaikan berita secara langsung kepada keluarga tanpa perantara. Hal ini wajib bagi konselor mencari alamat lengkap siswa selanjutnya mendatangi rumah siswa bersama tim yang lain, gunaya agar tidak terjadi kesalahan dan miskomunikasi, sehingga pihak yang mendapat berita kematian John tidak panik ataupun pingsan.
Ketiga, pemberitahuan informasi yang benar. Sebelum konselor krisis mendatangi rumah John, konselor krisis benar-benar mencar tahu tentang kematian John dengan mendatangi lokasi kematian, objek kematian, subjek kematian, bertanya kepada orang – orang yang menjadi saksi kematian, atapun menayakan kepada polisi yang telah mengamankan pelaku tersebut.
Keempat, ketenangan bahasa. Dalam penyampain berita kepada anggota keluarga John yang perlu dipersiapkan oleh konselor krisis adalah mengatur bahasa tubuh, kelancaran bahasa, kehalusan bahasa agar penerima berita tidak sok dan tidak tersnggung, kemantapan dalam penyampaian sehingga penerima percaya kebenaranya.
Kelima, menunjukkan kasih sayang. Konselor krisis disini harus memiliki sikap yang empati korban, seolah-olah juga mengalami masalah yang sama yang dirasakan oleh korban, sehingga sifat pure atau sifat yang benar-benar murni dari hati menunjukkan ekspresi bahasa tubuh, mimik wajah. Karena  setiap konselor harus mampu mengembangakan sikap uncoditional positive regard. (Sofyan Willis 2013).
Keenam, tindak lanjut. Konselor krisis dan anggota tim yang lain turut membantu proses pemakaman yang dilakukan oelh anggota korban apabila diminta atau diperbolehkan oleh anggota keluarga, karena konselor krisis tidak boleh memaksa apabila tidak diinginkan untuk membantu. Konselor krisis juga harus mengikuti budaya, tradisi, keyakinan, dan semua yang menjadi kebaisaan anggota korban, karena disini konselor tugasnya untuk menstabilkan keadaan keluarga korban yang terguncang karena berita kematian, maka dari itu tidak ada yang namanya pertentangan dan keegoisan dalam keyaknan agama. Dan jangan lupakan bahwa konselor harus meninggalkan nama dan nomer telepon untuk proses tindak lanjut dan penjadwalan konseling jika diperlukan dan disepakati.
Ketujuh, pembekalan dengan anggota tim. Setelah disepakati oleh anggota keluarga tim untuk tindak lanjut maka disini konselor berasama nggota tim yang lainya menjelaskan apa yang perlu dipersiapkan. Dan perlunya kerjasama untuk medapatkan hasil yang optimal.
Kesimpulan
Bahwa setiap indvidu pasti akan mengalami waktu yang sangat mencengkam akibat dari berita kematian mengenai ornag-orang yang disyangi yang berada disekitarnya oleh sebaba itu, peran konselor untuk hal ini sangat diperlukan melalaui beberapa tahapan agar penerima berita tidak mengalami kondisi krisis dantaranya, mendatangi anggota korban mengenai berita kemtian secara langsung tanpa melalaui telepon, berita yang disampakan adalah berita yang benar adanya, dalam menyampaikan berita kematian konselor krisis harus menyampaikan bahasa yang tenang, lugas dan pas, menujukkan sikap kasih sayang kepada anggota korban, tindak lanjut, dan pembekalan dengan anggota tim.
Daftar pustaka
Assosiation American Counseling. Crisis Couseling. Dalam http://Couseling. Org. Diunduh pada 4 Desembser 2015. Jam 07:06.
Jackson Lisa R. Cherry,Ph.D. 2009. professional counselor digest Dalam: https://www.counseling.org. Diunduhpada 4 Desembser 2015. Jam 07:06.
Jasckon, R & Erford, T. 2010. Crisis intervention and prevention. Perason Education. Upper Saddle River. New Jersey 07458.
Wllis, Sofyan 2013. Konseling individual: Teori dan Teknik. Alfabeta,Bandung




 semoga bermanfaat. :)

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar