Selasa, 31 Maret 2015

taknik lab konseling 1

Transkrip sebuah percakapan konseling yang menggunakan respons-respons minimal dan parafrasa.
Konselor : Susan, Anda mengatakan bahwa anda ingin membicarakan sesuatu dengan saya. Bisakah anda menceritakan apa yang menganggu pikiran anda? (Konselor menyampaikan sebuah permintaan untuk berbicara dengan Susan).
Konseli : ya, saya mencemaskan hal yang sedang terjadi di sekolah saya. Makin lama saya makin tertekan disana.
Konselor : Mm-hmm.
Konseli : Tampaknya saya terus menerus bermasalah dengan beberapa teman dan juga  dengan guru saya. Rasanya saya tidak bisa sejalan dengan mereka.
Konselor : jadi anda tidak bisa menyesuaikan diri dengan mereka.
Konseli : Ya, saya memang tidak bisa. Saya tidak setuju dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh guru karena tidak sesuai dengan cara saya belajar saya ketika SMP. Selama ini saya sudah mengembangkan cara belajar yang menurut saya bagus.
Konselor : Baik.
Konseli : dan sekarang saya dituntut untuk mengubah total cara belajar saya.
Konselor : Mereka menerapkan pola belajar dengan cara yang tidak anda sukai.
Konseli : Ya, dan saya mulai berpikir apa saya harus mundur atau mengalahkan prinsip-prinsip saya. Saya tidak tahu harus bagaimana.
Konselor : Anda punya pilihan yang sulit disini.
Konseli : Ya, begitulah… (diam)
Konselor : (diam tetapi tetap perhatian)
Konseli : Tetapi menurut saya, saya tidak punya alasan untuk pindah sekolah. Saya merasa cocok di sekolah ini, sekolah ini sekolah favorit, banyak juga orang lain yang tidak lulus seleksi di sekolah ini dan saya termasuk orang yang diterima di sekolah ini. Itu artinya mereka harus sabar menghadapi saya.
Konselor : Tampaknya anda sudah berkeputusan untuk tetap bertahan.
Konseli : Sebenarnya iya, tetapi saya yang berharap sekolah ini sesuai dengan selera saya.
Konselor : Mm-hmm.
Konseli : Menurut saya kalau saya tetap mengikuti aturan belajar di sekolah ini saya tetap akan mendapatkan prestasi yang baik, tetapi guru akan jengkel karena saya tidak mengikuti kebijakan….Entah bagaimana, saya harus berkompromi sehingga saya bisa mengikuti aturan tetapi masih bisa merasa baik-baik saja dengan yang saya sendiri lakukan.
Konselor : Anda ingin taat aturan tetapi juga tetap bisa merasa baik-baik saja.
Konseli : Ya,saya ingin mendapatkan ilmu masuk ke SMA favorit ini. Mungkin saya agak sedikit keras kepala dalam menolak perubahan.
Konselor : Hmm.
Konseli : Barangkali itulah problemnya. saya tidak suka perubahan. Saya lebih baik menerima perubahan dan bertahan di tempat sekolah saya sekarang daripada pindah ke tempat lain.
Konselor : Jadi, anda sulit menerima perubahan.
Konseli : Ya, tetapi itulah yang harus saya lakukan. Saya pikir jika saya setuju mengikuti aturan sekolah, saya akan merasa lebih percaya diri untuk menjalani metode-metode belajar yang baru.
Konselor : Oke.
Konseli : Mungkin sebenarnya memang saya perlu beradaptasi di lingkungan yang baru padahal sulit bagi saya menerima kenyataan ini apalagi saya juga memiliki banyak prestasi ketika SMP.
Konselor : Anda ingin orang lain menghargai anda sebagai siswa yang berprestasi.
Konseli : Ya, dan saat ini mereka memandang saya kuno. Ketinggalan zaman dan tidak fleksibel.
Konselor : Oh, jadi mereka tidak memandang anda sebagai orang yang mampu beradaptasi dan berprestasi.
Konseli : Oke, mungkin saya ketinggalan zaman tetapi saya bukan orang yang tidak fleksibel. Saya bisa beradaptasi di lingkungan yang baru. Akan saya tunjukkan pada mereka bahwa saya bisa berprestasi seperti ketika saya masih SMP!
Konselor : Anda akan menerima tantangan.
Konseli : Ya saya tidak ingin dilihat bahwa saya tidak bisa beradaptasi dan berprestasi, karena saya yakin saya mampu.
Konselor : Tampaknya anda sudah mengambil kesimpulan pasti.

Konseli : Ya benar. Terima kasih sudah mendengarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar