Transkrip sebuah percakapan konseling yang
menggunakan respons-respons minimal dan parafrasa.
Konselor
: Susan, Anda mengatakan bahwa anda
ingin membicarakan sesuatu dengan saya. Bisakah anda menceritakan apa yang
menganggu pikiran anda? (Konselor
menyampaikan sebuah permintaan untuk berbicara dengan Susan).
Konseli
: ya, saya mencemaskan hal yang sedang terjadi di sekolah saya. Makin lama saya
makin tertekan disana.
Konselor
: Mm-hmm.
Konseli
: Tampaknya saya terus
menerus bermasalah dengan beberapa teman
dan juga dengan guru saya. Rasanya saya
tidak bisa sejalan dengan mereka.
Konselor
: jadi anda tidak bisa menyesuaikan diri
dengan mereka.
Konseli
: Ya, saya memang tidak
bisa. Saya tidak setuju dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh guru karena tidak sesuai
dengan cara saya belajar saya ketika SMP.
Selama ini saya sudah
mengembangkan cara belajar
yang menurut saya bagus.
Konselor
: Baik.
Konseli
: dan sekarang saya dituntut untuk mengubah total cara belajar saya.
Konselor
: Mereka menerapkan pola
belajar
dengan cara yang tidak anda sukai.
Konseli
: Ya, dan saya mulai
berpikir apa saya harus mundur atau mengalahkan prinsip-prinsip saya. Saya
tidak tahu harus bagaimana.
Konselor
: Anda punya pilihan yang
sulit disini.
Konseli
: Ya, begitulah… (diam)
Konselor
: (diam tetapi tetap perhatian)
Konseli
: Tetapi menurut saya,
saya tidak punya alasan untuk pindah
sekolah. Saya merasa cocok di sekolah ini,
sekolah ini sekolah favorit,
banyak juga orang lain yang tidak lulus seleksi di
sekolah ini dan saya termasuk orang yang diterima di sekolah ini.
Itu artinya mereka harus sabar menghadapi saya.
Konselor
: Tampaknya anda sudah
berkeputusan untuk tetap bertahan.
Konseli
: Sebenarnya iya, tetapi
saya yang berharap sekolah ini sesuai dengan selera saya.
Konselor
: Mm-hmm.
Konseli
: Menurut saya kalau saya
tetap mengikuti aturan belajar di sekolah ini saya
tetap akan mendapatkan prestasi yang baik,
tetapi guru akan jengkel karena
saya tidak mengikuti kebijakan….Entah bagaimana, saya harus berkompromi sehingga
saya bisa mengikuti aturan
tetapi masih bisa merasa baik-baik saja dengan yang saya sendiri lakukan.
Konselor
: Anda ingin taat
aturan
tetapi juga tetap bisa merasa baik-baik saja.
Konseli
: Ya,saya ingin mendapatkan ilmu masuk ke SMA favorit ini.
Mungkin saya agak sedikit keras kepala dalam menolak perubahan.
Konselor
: Hmm.
Konseli
: Barangkali itulah
problemnya. saya tidak suka perubahan. Saya lebih baik menerima perubahan dan bertahan di tempat sekolah saya sekarang
daripada pindah ke tempat lain.
Konselor
: Jadi, anda sulit
menerima perubahan.
Konseli
: Ya, tetapi itulah yang
harus saya lakukan. Saya pikir jika saya setuju mengikuti aturan sekolah, saya akan
merasa lebih percaya diri untuk menjalani metode-metode belajar yang baru.
Konselor
: Oke.
Konseli
: Mungkin sebenarnya
memang saya perlu beradaptasi di
lingkungan yang baru padahal sulit bagi saya
menerima kenyataan ini apalagi saya juga
memiliki banyak prestasi ketika SMP.
Konselor
: Anda ingin orang lain
menghargai anda sebagai siswa yang berprestasi.
Konseli
: Ya, dan saat ini mereka
memandang saya kuno. Ketinggalan zaman dan tidak fleksibel.
Konselor
: Oh, jadi mereka tidak
memandang anda sebagai orang yang mampu beradaptasi dan
berprestasi.
Konseli
: Oke, mungkin saya ketinggalan zaman
tetapi saya bukan orang yang tidak fleksibel. Saya bisa beradaptasi di lingkungan yang baru.
Akan saya tunjukkan pada mereka bahwa saya
bisa berprestasi seperti ketika saya masih SMP!
Konselor
: Anda akan menerima
tantangan.
Konseli
: Ya saya tidak ingin dilihat
bahwa saya tidak bisa
beradaptasi dan berprestasi, karena saya yakin saya mampu.
Konselor
: Tampaknya anda sudah
mengambil kesimpulan pasti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar