Selasa, 07 April 2015

BK KARIR: Social Learning theory

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Tingkah laku manusia merupakan interaksi diantara 3 variabel yang juga mempunyai peranan penting dalamm proses pembelajaran social, yaitu lingkungan, individu, dan perilaku. Antara individu, lingkungan serta perilaku saling berhubungan dan mempengaruhi proses pembelajaran social. Dimana perilaku seseorang tercipta dari hasil interaksi antara factor yang ada dalam diri individu tersebut dengan kondisi lingkungan tempat individu tinggal.
            Proses pembelajaran social ini menekankan pada komponen kognitif dari individu terhadap suatu hal yang akhirnya menghasilkan sebuah pemahaman dan evaluasi mengenai hal tersebut. Ketika suatu individu berinteraksi dengan lingkungannya terjadi interaksi pula terhadap factor-faktor yang terdapat dalam diri individu dengan factor-faktor dalam lingkungan tersebut.
            Albert Bandura menyatakan bahwa Social Learning Theory menganggap media massa sebagai agen sosialisasi yang utama disamping keluarga, guru dann sahabat.

1.2 Rumusan Masalah
            Rumusan dari latar belakang diatas adalah:
            1. Apa itu Social Learning theory?
            2. Apa itu Teori Peniruan?
            3. Bagaimana konsep pokok Social Learning Theory?
            4. Apa saja Faktor-faktor dari teori tersebut?
            5. Bagaimana Ciri-ciri Social Learning Theory tersebut?
            6. Apakah Kelemahan dan Kelebihan dari Teori Albert Bandura?

1.3 Tujuan
            Tujuan dari rumusan masalah diatas adalah:
            1. Agar para pembaca mengenal dan mengetahui apa itu Social Learning
                theory.
            2. Agar para pembaca mengetahui konsep, factor-faktor, dan cirri-ciri dari
                Social Learning Theory.
            3. Agar para pembaca mengetahui kelemahan dan kelebihan dari Social
                Learning Theory.



























II. PEMBAHASAN

2.1 Social Learning Theory
            Teori pembelajaran social ini dikembangkan oleh Albert Bandur (1986). Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip-prinsip teori belajar perilaku, tetapi memberikan lebih banyak penekanan pada kesan dan isyarat perubahan perilaku, dan proses mental internal.
            Menurut bandura bahwa “sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain”. Inti dari pembelajaran social adalah pemodelan (modeling), dan pemodelan ini merupakan salah satu langkah paling penting dalam pembelajaran terpadu.
            Ada 2 jenis pembelajaran melalui pengamatan:
·         Pertama, pembelajaran melalui pengamatan dapat terjadi melalui kondisi yang dialami oleh orang lain. Contohnya: seorang pelajar melihat temannya dipuji dan ditegur oleh gurunya karena perbuatannya, maka ia kemudian akan meniru melakukan perbuatan lain yang tujuannya sama ingin dipuji oleh gurunya.
·         Kedua, pembelajaran melalui pengamatan meniru perilaku model meskipun model itu tidak mendapatkan penguatan positif atau penguatan negative saat mengamati itu sedang memperhatikan model itu mendemonstrasikan sesuatu yang ingin dipelajari oleh pengamatan tersebut dan mengharapkan mendapat pujian atau penguatan apabila menguasai secara tuntas apa yang dipelajari itu.

2.2 Teori Peniruan (Modeling)
a)      Konsep Teori Peniruan (Modeling)
Perilaku peniruan manusia terjadi karena manusia merasa telah memperoleh tambahan ketika kita meniru orang lain, dan memperoleh hukuman ketika kita tidak menirunya. Menurut Bandura, sebagian besar tingkah laku manusia dipelajari melalui peniruan maupun penyajian.
Contoh: dalam hal ini orang tua dan guru memainkan peranan penting sebagai seorang model atau tokoh bagi anak-anak untuk menirukan tingkah laku membaca.
b)      Unsure Utama dalam Peniruan (Proses Modeling)
Menurut teori belajar social, perbuatan melihat saja menggunakan gambaran kognitif dari tindakan, secara rinci dasar kognitif dalam proses belajarr dapat dilihat dalam 4 tahap:
·         Perhatian
Subjek harus memperhatikan tingkah laku model untuk dapat mempelajarinya. Subjek member perhatian tertuju kepada nilai, harga diri, sikap dan lain-lain yang dimiliki.
Contoh: seorang pemain music yang tidak percaya diri mungkin meniru tingkah tingkah laku pemain music terkenal sehingga tidak menunjukkan gayanya sendiri.
·         Mengingat
Subjek yang memperhatikan harus merekam peristiwa itu dalam sistem ingatannya. Ini membolehkan subjek melakukan peristiwa itu kelak bila diperlukan atau diingini. Kemampuan untuk menyimpan informasi juga merupakan bagian penting dari proses belajar.
·         Reproduksi Gerak
Setelah mengetahui atau mempelajari sesuatu tingkah laku. Subjek juga dapat menunjukkan kemampuannya atau menghasilkan apa yang disimpan dalam bentuk tingkah laku.
Contoh: mengendarai mobil, bermain tenis.
·         Motivasi
Motivasi juga penting dalam pemodelan Albert Bandura karena ia adalah penggerak individu untuk melakukan sesuatu. Jadi subjek harus termotivasi untuk meniru perilaku yang telah dimodelkan.


c)      Jenis-jenis Peniruan
·         Peniruan langsung
Ciri khas pembelajaran ini adalah adanya modeling, yaitu suatu fase dimana sseorang memodelkan atau mencontohkan sesuatu melalui demonstrasi bagaimana suatu keterampilan itu dilakukan.
Contoh: meniru gaya penyanyi yang disukai.
·         Peniruan tak langsung
Peniruan tak langsung adalah melalui imaginasi atau perhatian secara tidak langsung.
Contoh: memperhatikan seorang guru mengajarkan rekannya.
·         Peniruan gabungan
Peniruan jenis ini adalah dengan cara menggabungkan tingkah laku yang berlainan yaitu peniruan langsung dan tak langsung.
Contoh: pelajar meniru gaya gurunya melukis dan cara mewarnai daripada buku yang dibacanya.
·         Peniruan sesaat
Tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi tertentu saja
Contoh: meniru gaya pakaian ditv, tetapi tidak boleh dipakai disekolah.
·         Peniruan berkelanjutan
Tingkah laku yang ditiru boleh ditonjolkan dalam situasi apapun
Contoh: pelajar meniru gaya bahasa gurunya.

2.3 Konsep Pokok
Social learning theory dari Bandura didasarkan pada 3 konsep pokok, yaitu:
1.      Determenisme resipokal: pendekatan yang menjelaskan tingkah laku manusia dalam bentuk hubungan interaksi timbal balik yan terus menerus. Orang menentukan/mempengaruhi tingkah lakunya dengan mengkontrol lingkungan. Determenisme resipokal itu sendiri merupakan konsep penting dalam teori belajar social karena menjadi pijakan untuk lebih memahami tingkah laku seseorang.
2.      Tanpa reinforcement: menurut Bandura reinforcement penting dalam menentukan apakah suatu tingkah laku akan terus terjadi atau tidak, tapi itu bukan merupakan satu-satunya pembentuk tingkah laku seseorang individu. Orang dapat belajar melakukan sesuatu hanya dengan mengamati dan kemudian mengulang sesuatu yang diamati tadi.
3.      Kognisi dan Regulasi dir: konsep Bandura menempatkan manusia sebagai pribadi yang mengatur diri sendiri, memepengaruhi tingkah laku dengan cara mengatur lingkungan, menciptakan dukungan kognitif, mengadakan konsekuensi bagi tingkah lakunya sendiri.

2.4 Faktor-faktor
Pengalaman belajar yang terdiri dari pengaruh kognitif yang positif dimaksudkan adalah factor-faktor berikut:
a.       Atribut pembawaan, seperti ras, gender hal lainnya serta kemampuan bawaan seperti keterampilan, intelektual, serta perilaku.
b.      Kondisi lingkungan social, seperti kehidupan social, pengalaman individu dalam kerja, pelatihan, kebijakan social serta pengalaman kerja dari orang lain, yang mempengaruhi pemilihan kerja.
c.       Pengalaman belajar dimasa lalu, dibagi menjadi 2 tipe yaitu pengalaman belajar asosasi yang mana individu mengamati keterkaitan antara kejadian dan mampu untuk memprediksi segala kemungkinan. Pengalaman belajar secara aplikasi, individu mampu mengaplikasikan dilingkungan secara langsung dengan hasil yang dapat diobservasi.
d.      Skill dalam pendekatan tugas, berkaitan skill individu dalam melaksanakan tugas baru, melalui pengalaman bahwasanya seperti pemecahan masalah, skill, kebiasaan kerja, mental set, respon emosional serta proses kognitif.
Dari 4 faktor-faktor diatas menyebakan pengaruh primer yang sangat penting dalam penentuan karir individu tersebut:
1.      Self Observation Generalizations. Hal ini merupakan penggambaran bahwa belajar uindividu berdasarkan pada pengalaman hidupnya yang diperoleh lewat pengalaman pribadi.
2.      Worldview Generalizations. Melihat gambaran lingkungan secara umum dan percaya bagaimana dunia berfungsi, meniru lingkungan dan menginterpretasikan.
3.      Task Approach Skill, kemampuan kognitif dan performa serta kemampuan untuk menyatu dengan lingkungan serta menginterpretasikan hal tersebut kepada pengamatan diri sendiri, kaitannya dengan pemilihan karir adalah adanya skill akan perencanaan, pencarian informasi, estimasi serta mempertimbangkan nilai kerja.
4.      Tindakan yang ditampakkan hal yang ditampakan itu sangat spesifik, yang berhubungan dengan perilaku dalam pemilihan kerja yang sebabkan pengamatan diri sendiri, penggeneralisasian serta pendekatan skill dalam tugas diatas tadi, seperti nantinya individu akan mengetahui kerja yang spesifik dengan skillnya. Atau bisa disebut, kemajuan dalam karir seperti menerima kerja yang specific.

2.5 Ciri-ciri
ü  Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan
ü  Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain-lain
ü  Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai model
ü  Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif
ü  Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku atau timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif.

2.6 Kelemahan dan Kelebihan Teori Albert Bandura
ü  Kelemahan Teori Albert Bandura
Teori pembelajaran Social Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori behaviroristik. Ini karena, teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru. Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan hanya melalui peniruan (modeling), sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik peniruan ini jga akan meniru tingkah laku yang negative, termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat.
ü  Kelebihan Teori Albert Bandura
Teori Albert Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya, karena itu menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui system kognitif orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata-mata reflex atas stimulus, melainkan juga akibat interaksi antara lingkungan dengan kognitif manusia itu sendiri.














III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah bahwa social learning theory menekankan tingkah laku seseorang melalui peniruan yang dikemukakan oleh Albert Bandura. Dengan melakukan peniruan seseorang dapat menambah interaksinya lebih dari yang ia miliki. Dari factor-faktor peniruan tersebut dapat mempengaruhi dalam menentukan karir orang tersebut.























DAFTAR PUSTAKA

Gemily, Syilga Cahya. 2012. Social Learning Theory.
http:// syilgagemily.blogspot.com
            Diakses Tanggal 25 Januari 2015 Pukul 13.00











Tidak ada komentar:

Posting Komentar