BK PRINADI
TEORI ORGANISMIK
Disusun oleh: Kelompok
13
|
|
Ayu Verinca Puspita
|
060711813200
|
Chamida Lintang Saputri
|
060711813200
|
Tiara Wulandari
|
06071281320020
|
Dosen Pengampuh:
Drs. Syarifuddin Gani,M.Si Kons.
Rani Mega Putri. M,Pd. Kons.
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna. Tuhan menciptakan manusia berbeda antara satu
dengan yang lainnya, Hal yang paling mudah untuk membedakannya adalah
dari bentuk fisik manusia. Salah satu cabang Ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang karakteristik manusia berdasar fisik maupun sifat khasnya yaitu
psikologi kepribadian. Psikologi kepribadian membahas manusia berdasar
tipologi-tipologi tertentu misalnya saja tipologi berdasar konstitusi. Namun tidak hanya sampai
pada tipologi saja ketika melihat pada kenyataan yang ada bahwa kepribadian manusia itu sangat
bermacam-macam, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang. Segolongan ahli
berusaha menggolongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu karena mereka
berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk mengenal sesama manusia
dengan baik.
Dan pengenalan yang baik itu secara organism, sebab apabila terjadi sesuatu
kepada salah satu bagian akan mempengaruhi bagian yang lain, pada kerjanya
bagian- bagian tersebut bekerja sesuai dengan hukum-hukum fungsinya.
Maka dari itu kepribadian manusia selalu menjadi
tema yang menarik untuk dicari tahu, apalagi kepribadian kita sendiri. Rasa
ingin tahu tersebutlah yang lantas membuat banyak orang pergi ke psikolog untuk
menjalani tes-tes kepribadian. Semua ini dilakukan demi mengetahui “seperti apa
sesungguhnya diri kita ini?”. Tapi tidak menuntut kemungkinan seseorang akan
mengnginkan memahami keribadian orang lain secara utuh.
Maka untuk mengetahui
lebih jelasnya bagamana kepribadian yang sifatnya universal atau kepribadian
itu pada kerjanya saling kait mengkait, apabila terjadi kesalan pada bagianya
yang satu akan mempengaruhi bagian yang lain meski pada kerjanya sesua dengan
fungsi tertentu. Hal ini akan dibahas dalam psikologi kepribadian dengan
menggunakan teori-teori organismik.
1.2 Rumusan Masalah
Setelah
mengutarakan latar belakang mengenai teori organismik maka dapat dketahui
rumusan masalah, diantaranya:
a.
Bagaimana orentasi psikologi
kepribadian teori organsmik?
b.
Siapa saja tokoh pskologi yang
mendasari teori organsmik?
1.2.1
Pembahasan
Dari
rumusan masalah dapat diketahui tujuan –tujuan pembahasan dari teori organismik
diantaranya:
a.
Untuk mengetahui bagaimana orientasi
psikologi kepribadian teori organismik.
b.
Untuk mengetahui siapa saja yang
menjadi tokoh pendasar teori organismik
II. PEMBAHASAN
2.1 ORIENTASI PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TEORI ORGANISMIK
Kepribadian dipandang
sebagai susunan unsur unsur primer dan skunder. Ahli psikologi daya memandang
psike merupakan kumpulan daya-daya, dan Herbart memandang psike berisikan
tanggapan-tanggapan. Cartesus beranggapan kepribadian manusia terdidi atas dua
subtansi yang heterogen, yatu cogitatio (jiwa, kesadarn) dan extentio: wundt
(menganggap jiwa berisikan kesan-kesan pendrian, perasaan-perasaan sederhana).
Nanum sekali lagi pemkiran demikian adalah salah dan sama sekali tidak benar
karena aliran yang demikian terdapat pada aliran psikologi gestalt, yang
dipelopori oleh Wertheimer, Koffaka, Kohler, dan kelanjutanya kepada teori
Lewin beserta temanya. Teori Organismik dapat dipandang sebagai perluasan
daripada Psikologi Gestalt, walaupun banyak juga unsur-unsurnya yang bersumber
di luar aliran Gestalt. Jika psikologi gestalt cenderung untuk membatasi
perhatianya pada apa yanga ada dalam alam kesadaran dan sedikit membahas
organisme atau kepribadian sebagai suatu keseluruhan, maka sebaliknya aliran
organismik memandang keseluruhan organisme.
Tokoh utama aliran
organsmik adalah Kurt Godstein, dari penyelidikanya memperoleh kesimpulan bahwa
setiap symptom yang ditunjukkan oleh pasien tdak dapat dimengert hanya sebagai
akibat daripada luka organisn atau oenyakit tertentu saja, akan tetapi harus dipahami
sebagai keseluruhan . organisme selalau bertingkah laku sebagai suatu rangkaian
darpada bagian-bagian yang satu sama yang lain tdak terpisah, jiwa dan raga
bukanlah dua hal ang tepisah satu sama lain (sepert pendapat Descartes) juga
jiwa tidak terpisah dengan daya-daya satun sama lain (sepert ahli psikologi
daya) atau terdiri atas bagian-bagian satu sama lain terpisah (seperti pendapat
Wunt dan psikologi asosial). Organisme adalah universal, apa yang terjadi pada
salah satu bagianya akan mempengaruhi selurug organisme. Hukum-hukum mengenai
keseluruhannya mengatur pada berungsnya bagian-bagia, jadi meskipun saling
mempengaruhi namun pada kerjanya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Contoh
apabila sakit mata maka akan mempengaruhi anggota tangan sepert sulit makan
karena gangguan mata sult melihat, dan juga pada kaki tidak dapat berjalan
selayaknya biasanya karena pandanagnya yang kabur. Begitu juga dengan
kepribadian yang slah suai tidak hanya mempengaruhi pikiran saja namun
keseluruhan mulai dar perasaan, tingkah laku, dan lain sebagainya.
Hall dan Lindzey
mengikhtisarkan prinsip teori organismik dalam lapangan psikologi sbb :
a.
Teori organismik menekankan unitas, integrasi, ketetapan, dan coherence
daripada kepribadian normal.
b.
Teori organismik bertolak dari organisme sebagai sistem yang
terorganisasi menuju ke analisis mengenai bagian-bagian yang membentuk
keseluruhan itu.
c.
Dalam hal pendorong tingkah laku, teori organismik berpendirian monistis.
d.
Walaupun tidak menganggap individu sebagai sistem yang tertutup, namun
teori organismik berpendapat bahwa dalam perkembangan organisme potensi-potensi
inherent lebih menentukan daripada faktor lingkungan.
e.
Teori organismik menggunakan prinsip aliran Gestalt, tapi beranggapan
bahwa aliran Gestalt masih mengandung kelemahan.
f.
Teori organismik berpendapat bahwa orang akan lebih banyak mencapai hasil
kalau mempelajari satu pribadi secara menyeluruh dan mendalam. (Sumasi
Suyabrata).
Maka dapat dikethui
ciri-ciri teori organismik antara lan
a. Menekankan kesatuan, integrasi, konsistensi dan koherensi pada
kepribadian yang normal. (organisasi disorganisasi : normal, abnormalitas).
b. Organisme sebagai sistem yang terorganisasi, kemudian analisis
mengenai bagian yang membentuk keseluruhan tersebut.
c. Individu didorong oleh hanya satu dorongan utama yaitu aktualisasi
diri atau realisasi diri. (usaha terus menerus berusaha berusaha merealisasikan
potensi yang dimiliki dalam setiap kesempatan yang terbuka bagi individu.
d. Berbagai potensi individu apabila diberi kesempatan berkembang secara
teratur oleh lingkungan yang sesuai akan menghasilkan kepribadian yang
terintegrasi (seperti pendapat Jean Jacques Rousseau : manusia pada umumnya
baik tetapi ia dapat dan seringkali dinodai oleh lingkungan yang tidak
memberinya kesempatan.
e. Menggunakan prinsip gestalt dengan memperluasnya ke segala sesuatu
yang dimiliki dan dilakukan oleh organism.
f. Lebih banyak menyelidiki manusia secara komprehensif daripada
ekstensif fungsi-fungsi tertentu.
Dalam http://indryawati.staff.gu
nadarma.ac.id/Downloads/files/29698/PSIKOLOGI+KEPRIBADIAN+2.doc.
2.2
TOKOH-TOKOH UTAMA YANG MENDASARI TEORI ORGANISMIK
Tokoh- tokoh utama yang mendasari aliran psikologi
kepribadian teori organismik antara lain: Kurt Gokdstein, Andras Angyal,
Abraham Maslow, Prescott Lecky. Yang akan diuraikan dibawah ini
2.1.1
Teori
Goldstein
Goldstein berpendapat
bahwa kepribadian tidak dapat dipahami dengan cara mengisolir tingkah laku
sebab organisme beroperasi sebagai suatu kesatuan unit yang tidak akan dipahami
secara menyeluruh hanya dengan mengalisis bagian-bagiannya saja. Berdasarkan
pengalamannya sebagai ahli saraf, Goldstein memberikan bukti yang meyakinkan
bahwa organisme manusia beroperasi sebagai suatu yang terintegrasi, keseluruhan
yang interaktif bukan suatu bagian yang terpisah-pisah.
Kerangka Pendapat GoldsteinPendapat Goldstein dapat
diikhtisarkan dalam struktur, dinamika, dan perkembangan organisme.
1.
Struktur Organisme
Organisme terdiri atas
anggota yang satu sama lain berhubungan dalam struktur arti tertentu,
anggota-anggota ini tidak akan terlepas dan terpisah satu sama lain kecuali
dalam keadaan yang tidak normal atau sangat dibuat-buat, misalnya dalam
ketakutan yang amat sangat. Organisasi pokok daripada fungsinya organisme yaitu
bentuk (gestalt, figure) dan dasar. suatu bentuk yaitu setiap
proses yang timbul dan muncul dari suatu dasar yang merupakan latar belakangnya
misalnya ketika kita melihat suatu objek dalam kamar maka objek itu adalah
bentuk (gestaltnya) sedangkan keadaan kamar yang lain adalah latar belakangnya.
Gestalt mempunyai latar batas-batas yang membedakanya dari lainnya, sedangkan
latar belakangnya tidak.
Pada organisme, suatu
anggota organisme mungkin muncul menjadi Gestalt, sedangkan sisanya menjadi
latar belakangnya. Hal tersebut ditentukan oleh tugas yang dilakukan oleh
organisme pada sesuatu waktu atau keadaan. Misalnya kalau seseorang dalam
keadaan lapar dan dihadapkan pada mencari makan maka segala proses yang akan
membantu terpenuhnya tugas tersebut akan muncul sebagai Gestalt. Hal tersebut
mungkin berbentuk ingatan mengenai dimana makanan itu pernah didapatnya dahulu
(menjangkau kemasa lampau), atau mungkin pengamatan terhadap makanan yang ada
disekitarnya (masa kini), atau perbuatan yang sekiranya akan menghasilkan
makanan (menjangkau kemasa depan). Namun jika sekiranya organisme itu mengalami
perubahan, maka yang terjadi Gestalt juga akan berubah. misalnya organisme yang
lapar itu menjadi sangat katakutan, maka menjadi ketakutaan itulah yang menjadi
Gestalt. http://daraainy.blogspot. co.id/2013/06/teori-kurt-goldstein.html
Organisme terdiri atas
figur dan latar belakang. Figur adalah proses yang muncul dan menonjol dari
setiap latar belakang aktivitas pokok yang dilakukan oleh individu. Tingkah
laku terdiri atas : perbuatan (aktivitas yang dilakukan dengan sengaja), sikap
(suasana hati, perasaan, pengalaman batin), dan proses (fungsi jasmaniah yang
hanya dialami secara tidak langsung).http://teoripsikologi. blogspot.co.id/2011/11/teori-organismic-kurt-goldstein.html
Figur/gestalt mempunyai
batas tertentu atau garis batas yang mengelilinginya dan memisahkannya dari
lingkungannya. Sedangkan latar belakang bersifat kontinu; ia tidak hanya
mengelilingi figur tetapi terus membentang di belakangnya.
Figur dibedakan menjadi
dua, yakni :
a.
Figur Alamiah
Secara fungsional
terletak pada latar belakang keseluruhan organisme. Goldstein menyatakan bahwa
suatu bentuk adalah alamiah jika figur tersebut mencerminkan pilihan orang yang
bersangkutan, dan jika tingkah laku yang ditimbulkan bersifat teratur,
fleksibel dan sesuai dengan situasi.
b.
Figur tidak Alamiah
Terpisah dari seluruh
organisme dan latar belakangnya juga terpisah. Hal ini disebabkan oleh
peristiwa-peristiwa traumatik dan oleh latihan-latihan dalam keadaan yang tidak
memiliki makna bagi individu.
Dalam hal ini Goldstein
menekankan sifat fleksibel dan plastis proses-proses wajar yang berlawanan
dengan sifat kaku proses tak wajar, ia juga mengakui bahwa aktivitas yang
disenangi bisa menjadi tetapi konstan selama hidupnya tanpa kehilangan hubungan
yang erat dengan seluruh organisme seluruhnya. Contoh figur yang tidak wajar,
seorang anak kecil yang menghafal syair-syair lagu dan menyanyikannya tanpa
mengetahui apa yang dinyanyikannya.
Goldstein
membedakan antara Gestalt yang wajar dan Gestalt yang tak wajar. Gestal wajar adalah Gestalt yang secara
fungsional terdapat totalitas organisme sebagai latar belakang, sedangkan Gestalt tak wajar adalah
Gestalt yang terpisah dari keseluruhan organisme dan yang latar belakangnya
juga bagian dari pada organisme yang terpisah (terisolasi). Gestalt yang tak
wajar timbul sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang traumatis atau latihan
yang berulang-ulang yang tak ada artinya bagi pribadi yang bersangkutan (drill
yang mekanis). karena pendapat yang demikian itu maka Goldstein beranggapan
bahwa eksperimen-eksperimen mengenai perangsang dan reaksi (sebagai bagian yang
terisolasi) itu sedikit sekali artinya untuk memahami organisme.
Goldstein
mengemukakan bahwa sesuatu Gestalt akan bersifat wajar kalau menunjukan pilihan
si pribadi sendiri dan bila tingkah laku yang dijalankan bersifat teratur
fleksibel dan sesuai dengan situasi. Dan suatu Gestalt akan bersifat tidak
wajar kalau tugas dipaksakan dengan terhadap pribadi dan bila tingkah laku yang
dijalankan tegar dan mekanis. misalnya orang yang dihipnotis, dia
mungkin melakukan berbagai perbuatan atas suruhan si hipnotis tingkah lakunya
itu adalah tidak wajar karena diasosiasikan dari kepribadian yang tidak normal.
apa yang dilakukannya itu sebenarnya tidak menjelmakan pilihanya, melainkan
pilihan si hipnotis, tingkah lakunya banyak sekali yang tidak sesuai dengan
situasi. orang yang terhipnotis itu lebih merupakan otomat daripada pribadi. http://daraainy.blogspot.co.id/2013/06/teori-kurt-goldstein.html.
Struktur Kesadaran
a. Organisme terdiri dari anggota-anggota yang tidak terlepas satu sama
lain kecuali dalam keadaan abnormal.
b. Organisasi pokok dari fungsi organismik adalah figure and ground.
c.
Figure : pusat kesadaran.
d. Ground : keadaan lain yang tidak menjadi pusat perhatian.
Figure and Ground
Figur ditentukan oleh tugas yang dituntut oleh keadaan organisme
pada suatu saat.
a. Figur Alamiah : secara fungsional terletak pada latar belakang
keseluruhan organisme. Figur muncul fleksibel dan suka rela.
b. Figur Tidak Alamiah : terpisah pada latar belakang keseluruhan
organisme. Figur dipaksakan untuk muncul. https://ndukfaiq.wo rdpress.com/.
Goldstein
membedakan tiga macam tingkah laku, yaitu : perbuatan sekehendak,
yaitu aktivitas yang dilakukan secara sadar
a. sikap yang mencangkup
perasaan, suasana hati, dan lain-lain pengalaman batin.
b. proses, yaitu
fungsi-fungsi jasmaniah yang hanya dapat dihayati secara tak langsung.
Perbedaan
struktural yang lain yang dilakukan oleh Goldstein adalah perbedaan antara
tingkah laku dan tingkah laku abstrak. tingkah laku konkret berupa bereaksi
terhadap perangsang dengan cara yang otomatis atau langsung, sedangkan tingkah
laku abstrak adalah aksi terhadap perangsang oleh organisme. misalnya kalau
seseorang menghadapi sesuatu perangsang, ia bertingkah laku konkret jika
sekiranya ia bereaki terhadap perangsang tersebut sebagaimana adanya pada waktu
itu, sedangkan ia bertingkah laku abstrak jika sekiranya ia berpikir tentang
pola perangsang itu. jadi perbedaaan antara tingkah laku abstrak adalah
perbedaan antara reaksi langsung terhadap perangsang dan reaksi terhadap
perangsangtersebut setelah setelah memikirkannya.
2. Dinamika Organisme
Pengertian-pengertian untuk
membahas dinamika adalah : (Suryabrata, 1983).
a. Proses Ekualisasi
Goldstein merumuskan
bahwa banyaknya energi dalam organisme adalah tetap (konstan) dan cenderung
untuk terbagi rata pada seluruh organisme. apabila ada perangsang, maka keadaan
merata ini akan tergangu, sebab energi akan memusat pada bagian atau fungsi
khusus tertentu dalam organisme, dan ini mendorong organisme untuk melakukan
tingkah laku supaya energi kembali merata lagi, kambali kedalam keadaan energi
terbagi merata atau keadaan seimbang inilah yang disebut proses ekualisasi.
Menurut Goldstein, ia
tidak yakin bahwa sumber gangguan terutama terletak dalam faktor intraorganik, kecuali dalam
keadaan tidak normal dan keadaan katastrofik yang menyebabkan isolasi dan
konflik batin. Menurutnya, dalam keadaan serasi organisme akan selalu dalam
keadaan seimbang.
b. Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri ini
adalah motif pokok, atau malah salah satunya motif yang mendorong tingkah laku
individu (organisme). yang nampak dorongan-dorongan yang berbeda-beda seperti
misalnya dorongan untuk makan, seksual, ingin tahu, ingin memiliki, sebenarnya
hanyalah manifestasi satu tujuan hidup pokok, yaitu aktualisasi diri. Apabila
seseorang lapar, dia mengaktualisasikan dirinya dengan makan, apabila dia ingin
tahu, dia mengaktualisasikan diri dengan belajar.
Pemuasan setiap kebutuhan tertentu
berada pada bagian terdepan bila menjadi syarat bagi realisasi diri dari
seluruh organisme. Aktualisasi diri adalah kecenderungan kreatif dari kodrat
manusia. Hal tersebut merupakan prinsip organic yang menyebabkan organisme
berkembang dengan lebih penuh dan lebih sempurna.
c. “Perjumpaan” dengan
Lingkungan
Sebagai
seorang tokoh aliran organismik Goldstein menekankan pentingnya faktor dalam
sebagai determinan tingkah laku serta prinsip bahwa organisme mendapatkan
lingkungan yang paling serasi untuk aktualisasi diri, namun tidak berpendirian
ekstrem dan menganggap individu umum terhadap pengaruh luar. Goldstein mengakui
pentingnya dunia objektif, baik sebagai sumber gangguan yang harus diatasi
individu maupun sebagai sumber pelengkap (supply) yang dipergunakan individu
untuk memenuhi cita-citanya. jadi, lingkungan menggangu organisme dengan
merangsangnya sehingga perkembangan organisnya terganggu, pada sisi lain
organisme yang terganggu keseimbangannya itu mencari dalam lingkungan apa yang
dibutuhkannya supaya dapat mendapatkan keseimbangan batinnya.Dengan kata lain
ada interaksi antara organisme dan lingkungan. http://daraainy.blogspot.co.id/2013/06/teori-kurt-goldstein.html.
Proses Ekualisasi
a. Adanya suatu sumber energi yang agak tetap dan terbagi rata dalam
seluruh organisme.
b. Setiap kali stimulus mengubah tegangan, maka individu akan kembali
ke keadaan rata-rata à Proses ekualisasi.
Dinamika
Organisme : Aktualisasi Diri
a. Motif pokok dalam diri seseorang adalah untuk mengaktualisasikan
diri.
b. Aktualisasi diri adalah kecenderungan kreatif dari kodrat manusia.
c.
Setiap orang memiliki tujuan-tujuan
spesifik yang diperjuangkan.
d. Cara yang paling baik untuk mengetahui potensi seseorang adalah
dengan menemukan apa yang disenangi dan apa yang dapat dikerjakannya dengan
paling baik.
e.
Lebih menekankan pada motivasi
sadar daripada motivasi tak sadar (Latar belakang).
Penyesuaian dengan Lingkungan
a.
Goldstein mengakui pentingnya
dunia objektif, baik sebagai gangguan yang harus diatasi maupun sebagai sumber
sarana yang diperlukan oleh individu untuk memenuhi cita-citanya. https://ndukfaiq.wordpress.com/.
3.
Perkembangan Organisme
Perkembangan menurut Goldstein adalah terbentuknya pola-pola tingkah laku
baru (percakapan - percakapan baru) yang dapat dipergunakan oleh individu untuk
memenuhi kebutuhannya yang timbul karena lingkungan tertentu dan dipenuhi oleh
lingkungan tertentu. (Sumadi Suryabrata).
Realisasi Diri yang Terhambat
a.
Ancaman-ancaman dari lingkungan
yang besar à individu cemas à tingkah laku individu menjadi beku à tidak mampu
membuat kemajuan ke arah tujuannya.
Individu yang Sehat
a.
Organisme yang memiliki
kecenderungan aktualisasi dari dalam dan mengatasi gangguan yang timbul dari
pertentangan dengan dunia.
b.
BUKAN karena kecemasan yang
melainkan karena kesenangan dan kemenangan.
c.
Penyesuaian dengan lingkungan
diwujudkan dengan menguasainya. ATAU dengan dengan menerima realitas yang ada
dan menyesuaikan dengan sebaik mungkin
d.
Bila gap antara tujuan dan
realitas tersebut terlalu besar, maka individu melepaskan beberapa cita-citanya
dan mengaktualisasikan diri pada taraf yang lebih rendah.
2.1.2
Tori Angyal
Seperti
Goldstein, Angyal berpendapat bahwa kita sebenarnya membutuhkan ilmu
pengetahuan baru bukan yang pertama – tama bersifat psikologis, sosiologis atau
fisiologis, tetapi yang mencakup orangnya secara keseluruhan. Tetapi berbeda
dengan Goldstein, Angyal menekannkan bahwa tidak mungkin membedakan organisme
dari lingkungannya karena keduanya saling meresapi dengan cara yang begitu
kompleks sehingga setiap usaha untuk menceraikan keduanya akan merusakkan
kesatuan yang wajar dari keseluruhannya dan menimbulkan perbedaan artifisial
antara organisme dan lingkungan.
Pendapat Angyal dapat
kita pahami dalam rangka struktur biosphere, dnamika biosphere, dinamika sistem
dan perkembanagn kepribadian.
A.
Struktur Biosphere
Angyal telah
menciptakan suatu istilah baru, yakni biosfer, Biosfer adalah kesatuan holistic
antara individu dan lingkungan, bukan sebagai bagian yang saling mempengaruhi,
bukan sebagai unsure yang melebihi otonom, tetapi sebagai aspek realitas
tunggal yang hanya dapat dipisahkan dengan abstraksi (1941).
Meskpun biosfer merupakan suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, namun ia memiliki organisasi yang terdiri dari system – system yang secara struktual saling berhubungan. Tugas ilmuan organismik adalah menentukan garis – garis pembatasan antara system – system tersebut dalam biosfer yang ditentukan oleh struktur alamiah dari keseluruhan itu sendiri. Garis – garis pembeda ini membentuk kesatuan – kesatuan holistic yang real dalam biosfer.
Meskpun biosfer merupakan suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, namun ia memiliki organisasi yang terdiri dari system – system yang secara struktual saling berhubungan. Tugas ilmuan organismik adalah menentukan garis – garis pembatasan antara system – system tersebut dalam biosfer yang ditentukan oleh struktur alamiah dari keseluruhan itu sendiri. Garis – garis pembeda ini membentuk kesatuan – kesatuan holistic yang real dalam biosfer.
Pembedaan yang
paling besar dan paling pokok yang dapat dibuat dalam biosfer adalah pembedaan
antara organisme yang disebut subjek, dan lingkungan yang disebut objek.
Angyal
mengakui bahwa orang bisa membedakan proses – prose yang berada lebih dibawah
pengaruh organisme dari proses – proses yang lebih berada dibawah pengaruh
lingkungan, meskipun proses – proses itu tidak pernah sama sekali berdiri
sendiri – sendiri. proses – proses itu senantiasa bersifat biosferis. Biosfer
menunjuk pada proses somatik, proses psikologis, dan proses sosial.
a.
Sistem
– sistem biosfer
Sistem-sistem
holistic dalam biosfer disebut sistem-sistem. Misalnya, system organisme,
sistem lingkungan, sistem planet, dan sebagainya. Angyal lebih menyukai
analisis sistem daripada analisis hubungan yang lebih umum digunakan dalam
psikologi karean alasan – alasan dibawah ini :
a.
Suatu
system dapat mencakup anggota sebanyak yang diperlukan untuk suatu gejala,
sedangkan hubungan hanya menyangkut dua anggota. Jadi, system bersifat lebih
daripada hubungan.
b. Komponen-komponen dari suatu system terikat
satu sama lain oleh posisi masing masing komponen dalam sistem; sedangkan
anggota anggota dari suatu hubungan diikat oleh suatu sifat umum yang dimiliki
bersama, misalnya dalam warna dan bentuk. Jadi, Posisi bersifat lebih dari pada
sifat.
c. Anggota-anggota dalam suatu sistem tidak
perlu memiliki hubungan langsung satu sama lain, tetapi kedua anggota dari
suatu hubungan harus berkoneksi satu sama lain.
Atas alasan –
alasan ini, Angyal yakin bahwa sistem – sistemlah yang merupakan satuan –
satuan holistik sejati dalam biosfer, bukan hubungan – hubungan. Dalam sebuah makalah tentang pendekan holistik Angyal mengemukakan
bahwa analisis sistem terdiri dari dua langkah :
a.
Menetepakan
konteks tempat gejala tertentu berada
b.
Menentukan
posisi gejala tersebut dalam konteks apabila kedua langkah ini sudah dapat diambil, maka
bisa disebut gejala itu sudah ditentukan dengan tepat dan dijelaskan
sepenuhnya.
2.
Kelengkapan
posisi
Suatu bagian harus
memiliki kelengkapan posisi artinya: bagaian tersebut harus lengkap, yang
terdiri atas kumpulan unit yang membentuk komponen, dan bagian tersebut harus
menduduki posisi tertentu (yang fungsional) sesuai dengan bagianya tertentu.
Artinya setiap bagian ada kekuasaan tetapi tidak terlepas dari keseluruhan
3.
Dimensi-dimens struktur kepribadian
a. Dimensi vertikal
Dimensi vertikal
meluas dari tingkah laku yang namapkj sampai ke nti biosphere. Karena kejadan
yang nampak adalah ekspresi dar kejaian yang dalam. Tingkah lak yang dilahirkan
adalah pengenjawantahan daripada sesuatu hal yang batniah.
b. Dmensi progresif
Rangkaian tindakan
tngkah laku yang memebawa pribad semakain dekat dengan tujuan. Jad titik
pandangnya dipandang sebagai tujuan-tujuan sementara.
c. Dimensi transvers
Yaitu koordinasi
tindakan-tndakan yang disekret menjadi unit tingkah laku yang lebih luas,
integral dan lebih efektf.
4.
Diri simbolos
Diri simbolis yang
dikemukakan oleh Angyal tidak selalu merupakan gambaran yang benar mengenai
organisme, memungkinkan gambaran palsu. Gambaran palsu dapat diketahui dengan
ketidaksingkronanaya antara organisme dengan kebutuhan
B.
Dinamika Biosphere
Dinamika biosphere
terjadi karena danya energi di dalamnya, energi itu ditimbulkan oleh tegangan
yang timbul antara kutub pada lingkungan dan kutub pada organisme. Sedang
tegangan tersebut timbul karena kedua kutub tersebut bekerja dalam arah antara
organisme dan lingkungan. Hal yang demikian itu oleh Angyal disebut otonomi dan
homonomi.
Jalan ke arah otonomi
terdiri atas ekspansi individu dengan jalan mengasimilasikan dan menguasai
lingkungan.
Jalan ke arah homonomi
mendorong pribadi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan berpartisipasi
pada hal yang lebih luas dari pada diri sendiri.
1.
Dinamika
sistem
a. Timbul dan Bekerjanya Tegangan
Tegangan timbul pafa
sesuatu bagian dan merata pada seluruh sistem, atau mungkin juga timbul pada
keseluruhan dan berpengaruh pada bagian-bagian. Namun tegangan yang timbul pada
suatu bagian tidak dapat langsung mempengaruhi bagian lain yang jauh letaknya.
Yang terpengaruh dulu adalah bagian di sekitarnya, baru kemudian merata ke
bagian yang lebih jauh.
b. Mekanisme Setting dan Mekanisme Shifting.
Suatu bagian mungkin
berfungsi pada lebih dari satu sistem. Misalnya, kecekatan motoris tertentu
dapat berfungsi pada perbuatan main piano, menulis, mengetik, mengemudi, dan
sebagainya. Bagian itu dikoordinasikan dalam suatu sistem dengan mekanisme
setting. Jadi kalau seseorang harus menyelesaikan suatu tugas maka berbagai
bagian dikoordinasikan oleh mekanisme setting itu untuk dapat mengerjakan tugas
tersebut.
c. Persaingan di antara Sistem
Banyaknya energi yang
dapat digunakan adalah terbatas. Karena itu walaupun mekanisme shifting dan
setting itu membawa efisiensi yang sebesar-besarnya, namun toh terjadi semacam
persaingan di antara sistem yang satu dengan yang lain apabila bagian yang sama
pada waktu yang bersamaan diperlukan oleh lebih ari satu sistem.
d. Segregasi Sistem
Keutuhan biosphere
dapat juga terganggu oleh segregasi sesuatu sistem sedemikian rupa, sehingga sistem
tersebut kehilangan kekuatannya untuk berhubungan dengan sistem lainnya.
Segregasi it mungkin terjadi pada ketiga dimensi kepribadian :
1.
Segregasi
Vetikal berupa disosiasi antara ekspresi lahiriah dengan dorongan batiniah yang
dapat berakibat pada bentuk tingkah laku yang kurang serasi.
- Segregasi pada dimensi progresif akan menimbulkan frustasi.
- Segregasi pada dimensi transvers mengakibatkan perbuatan yang kurang
punya koordinasi.
e. Perisitwa Bionegatif
1.
Apabila satu
atau lebih proses dalam bagian menggangu fungsi keseluruhan organisme maka
hubungan antara bagian tersebut dengan keseluruhan disebut bionegatif.
2.
Trauma.
Lingkungan mungkin memberikan trauma terhadap organisme. Trauma mungkin membawa
pengaruh yang menguntungkan
C.
Perkembanagan kepribadian
Angyal
tidak mengajukan teori belajar untuk mengembangkan kepribadian. Maka
perkembangan kepribadian dijelaskan sebagai berikut:
1.
Kepribadiaan
dipandang sebagai Gestalt temporal, pola yang berisi masa lampau, masa
sekarang, dan masa yang akan datang.
2.
Manusia mempunyai
rancangan hidup. Hasrat untuk membentuk eksistensi seseorang menjadi
keseluruhan yang penuh arti dan benar-benar luas yang akan memberikan kesatuan
dan keutuhan sempurna bagi hidupnya.
3.
Perkembangan
dalam pembentukan pola yang kuat, luas dan terintegrasi. (Sumadi Suryabrata).
2.1.3
TEORI ABRAHAM MASLOW
Teori hierarki kebutuhan Maslow adalah
teori yang diungkapkan oleh Abraham Maslow. Ia beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat
rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu
sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi. (Alwsol).
Konsep Teori Hierarki
Kebutuhan Maslow
Konsep hierarki kebutuhan
dasar ini bermula ketika Maslow melakukan observasi terhadap
perilaku monyet. Berdasarkan pengamatannya, didapatkan kesimpulan bahwa
beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain. Contohnya jika individu merasa haus, maka individu akan cenderung untuk
mencoba memuaskan dahaga. Individu
dapat hidup tanpa makanan selama berminggu-minggu. Tetapi
tanpa air, individu hanya dapat hidup selama beberapa hari saja karena
kebutuhan akan air lebih kuat daripada kebutuhan akan makan.
Kebutuhan-kebutuhan ini sering disebut
Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan dasar yang digambarkan sebagai sebuah
hierarki atau tangga yang menggambarkan tingkat kebutuhan. Terdapat lima
tingkat kebutuhan dasar, yaitu : kebutuhan fisiologis,
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang,
kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi
diri Maslow memberi hipotesis bahwa setelah individu memuaskan
kebutuhan pada tingkat paling bawah, individu akan memuaskan kebutuhan pada
tingkat yang berikutnya. Jika pada tingkat tertinggi tetapi kebutuhan dasar
tidak terpuaskan, maka individu dapat kembali pada tingkat kebutuhan yang
sebelumnya. Menurut Maslow, pemuasan berbagai kebutuhan tersebut didorong
oleh dua kekuatan yakni motivasi kekurangan (deficiency motivation) dan
motivasi perkembangan (growth motivation). Motivasi kekurangan bertujuan untuk
mengatasi masalah ketegangan manusia karena berbagai kekurangan yang ada. Sedangkan
motivasi pertumbuhan didasarkan atas kapasitas setiap manusia untuk tumbuh dan
berkembang. Kapasitas tersebut merupakan pembawaan dari setiap manusia. https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_hierarki_kebutuhan_Maslow.
Teori
Humanistik dan aktualisasi diri
Abraham
Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima
dirinya sebisa mungkin. Teorinyayang sangat terkenal sampai dengan
hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs atau hirarki
kebutuhan. Kehidupan
keluarganya dan pengalaman hidupnya memberi pengaruh atas gagasan gagasan
psikologisnya. Maslow tidak sependapat dengan psikologi karena psikologi
lebih memikirkan kelemahan-kelemahan manusia dibanding kekuatan-kekuatannya. Untuk
itu Maslow berusaha menyajikan sisi lain dari manusia, yakni lebih terang,
lebih baik, untuk memberikan sesuatu potret sang keseluruhan pribadi secara
utuh.
Psikolog
humanis percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk
merealisasikan potensi potensi dalam dirinya, untuk mencapai tingkatan
aktualisasi diri. Untuk membuktikan bahwa manusia tidak hanya bereaksi terhadap
situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk mencapai sesuatu yang lebih,
Maslow mempelajari seseorang dengan keadaan mental yang sehat, dibanding
mempelajari seseorang dengan masalahkesehatan mental. Hal ini
menggambarkan bahwa manusia baru dapat mengalami "puncak
pengalamannya" saat manusia tersebut selaras dengan dirinya maupun
sekitarnya. Dalam pandangan Maslow, manusia yang mengaktualisasikan dirinya, dapat
memiliki banyak puncak dari pengalaman dibanding manusia yang kurang
mengaktualisasi dirinya.
Hirarki
Kebutuhan
Menurut
Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai
dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut
adalah sebagai berikut :
b.
Kebutuhan
akan rasa aman (jaminan keamanan, stabilitas,
perlindungan, struktur, keteraturan, situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari
rasa takut dan cemas)
c.
Kebutuhan untuk
dicintai dan disayangi (hubungan yang hangat dan akrab,
bahkan mesra dengan orang lain)
d.
Kebutuhan untuk dihargai
(pertama, kebutuhan-kebutuhan
akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Kedua, penghargaan dari orang
lain, status, ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi
dari orang lain).
e.
Kebutuhan untuk
aktualisasi diri. (FX Suwarto)
Status sekarang dan evaluasi
Teori
organismik dengan semua kekurangannya telah berusaha meluruskan kesalahan yang
dilakukan oleh Descaster 300 tahun yang lalu. Teori Organismik
ini menegaskan dengan sungguh-sungguh bahwa organisme bukan system
dwirangkap yakni jiwa dan badan, yang masing-masing memiliki motor penggeraknya
sendiri, tetapi merupakan satu-kesatuan terdiri dari banyak banyak fungsi
bagian-bagian. http://malinemas.blogspot.co.id/2012/10/teori-kepribadian-abraham-maslow.html
2.1.4
TEORI PRESCOTT LECKY
Teori prescott lecky personality is a unified
scheme of experience, an organization of value that are consistent with one
another. (Kepribadian adalah kesatuan skema dari pengalaman, merupakan
organisasi nilai yang sesuai/cocok satu sama lainnya). http://risnatul.blogspot.co.id/2012/04/makalah-psikologi-kepribadian.html.
Pembentukan Kepribadian
Mengenai pengalaman-pengalaman yang
ikut membentuk kepribadian, kita dapat membedakannya dalam dua golongan:
1.
Pengalaman yang umum, yaitu
yang dialami oleh tiap-tiap individu dalam kebudayaan tertentu. Pengalaman ini
erat hubungannya dengan fungsi dan peranan seseorang dalam masyarakat.
Misalnya, sebagai laki-laki atau wanita seseorang mempunyai hak dan kewajiban
tertentu. Beberapa dari peran itu dipilih sendiri oleh orang yang bersangkutan
tetapi masih tetap terikat pada norma-norma masyarakat, misalnya jabatan atau
pekerjaan. Meskipun demikian, kepribadian seseorang tidak dapat sepenuhnya
diramalkan atau dikenali hanya berdasarkan pengetahuan tentang struktur
kebudayaan dimana orang itu hidup. Hal ini disebabkan karena:
a.
Pengaruh kebudayaan terhadap
seseorang tidaklah sama karena medianya (orang tua, saudara, media massa dan
lain-lain) tidaklah sama pula pada setiap orang. Setiap orang tua atau media
massa mempunyai pandangan dan pendapatnya sendiri sehingga orang-orang yang
menerima pandangan dan pendapat yang berbeda-beda itu akan
berbeda-beda pula pendiriannya.
b.
Tiap individu mempunyai
pengalaman-pengalaman yang khusus, yang terjadi pada dirinya sendiri.
c.
Pengalaman yang khusus, yaitu
yang khusus dialami individu sendiri. Pengalaman ini tidak tergantung pada
status dan peran orang yang bersangkutan dalam masyarakat.
Pengalaman-pengalaman yang umum maupun
yang khusus di atas memberi pengaruh yang berbeda-beda pada tiap
individu-individu itu pun merencanakan pengalaman-pengalaman tersebut secara
berbeda-beda pula sampai akhirnya ia membentuk dalam dirinya suatu stuktur
kepribadian yang tetap (permanen). Proses integrasi pengalaman-pengalaman ke
dalam kepribadian yang makin lama makin dewasa, disebut proses pembentukan
identitas diri.
Proses pembentukan identitas diri harus
melalui berbagai tingkatan. Salah satu tingkat yang harus dilalui adalah
identifikasi, yaitu dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain,
misalnya dengan ayah, ibu, kakak, saudara, guru, dan sebagainya. Pada masa
remaja, tahap identifikasi ini dapat menyebabkan kebingungan dan kekaburan akan
peran sosial, karena remaja-remaja cenderung mengidentifikasikan dirinya dengan
beberapa tokoh sekaligus, misalnya dengan ayahnya, bintang film kesayangannya,
tokoh politik favoritnya dan sebagainya. Kalau kekaburan akan peranan sosial
ini tidak dapat dihapuskan sampai remaja itu menjadi dewasa, maka besar
kemungkinannya ia akan menderita gangguan-gangguan kejiwaan pada masa
dewasanya. Karena itu penting sekali diusahakan agar remaja dapat menentukan
sendiri identitas dirinya dan berangsur-angsur melepaskan identifikasinya
terhadap orang-orang lain untuk akhirnya menjadi dirinya sendiri. http://lusianamargareth.blogspot.co.id/ 2012/11/psikologi-kepribadian.html.
III.
PENUTUP
3.1.1
Kesimpulan
Dari
penjelasan diatas mengenai kepribadian manusia dengan teori organismik bahwa
seorang ndiviu apabila memiliki permasalahan tidak hanya pada yang “sakit” saja
yang terjadi kesakitan melainkan komponen yang lain saling kait mengkait dan
saling mempengaruhi kinerjanya. Sehungga suatu organisme itu universal tidak
dapat dipisah secara utuh secara holisme jiwa dan raga itu bersama, tetapi cara
kerjanya sesuai dengan tugas, fungsi dan porsinya sesuai dengan hukum-hukum
keberfungsianya. Teori organismik berbeda dengan gestalt meskipun aliran ini
mengadopsi atau perkembanagn dari teori gestalt
Tokoh
yang mendasari teori organismik ada empat, dan inti dari keseluruhan bahwa
individu yang bermasalah tidak hanya dilihat dari kelasalhanya melainkan
penyebab, dan komponen yang kemungkinan terkait.
DAFTAR
PUSTAKA
Alwisol.
2004. Pskologi kepribadian. UMM Press. Jl.Raya Tlongomas. Malang 65144
Wati,
Indrya. 2009. Psikologi kepribadian 2. Dalam http://staff.gunadarma.ac.id.
Diunduh pada 29 November 2015.
Margareth,
Lusiana. 2012. Psikolog kepribadian. Dalam http://blogspot.co.oid.
Diunduh pada 29 November 2015.
Mas,Meline.
2012. Teori kepribadian abraham maslow. Dalam http://blogspot.co.id.
Diunduh pada 30 November 2015.
Faiq,
Nduk. 2014. Teori keprbadian kurt goldstein. Dalam http://wordpres.com.
Diunduh pada 30 November 2015.
Risanatuo.
2012. Makalah psikologi kepribadian. Dalam http://blogspot.com.
Diunduh pada 30 November 2015.
Suwarto,
Fx.1998. perilaku keorganisasian. Penerbit universitas atma jaya yogyakarta.
Suryabrata,
Suryadi. 1982. Psikologi kepribadian. PT raja grafindo persada. Jakarta.
Psikologi,
Teori. 2011. Teori organismic kurt goldstein. Dalam http://blogspot.co.d.
Diunduh pada 30 November 2015.
Terima kasih informasinya,, makalah nya keren.. Penyusunan nya sistematis.
BalasHapusset kamar anak
box bayi
set kamar
tempat tidur tingkat
Thank you for the information, and don't forget to visit my site :
BalasHapusKartu Dewa
Meja Bandar
Kontrakan Bandar
Kamar Bandar
Warung Bandar
Rumah Bandar
Bagus kak artikelnya.. Jangan lupa kunjungi artikel saya juga yahh ..
BalasHapusSuper10
Infomasi Permainan Super10
Panduan Bermain Super10
Situs Judi Super10 Terpercaya
Panduan Bermain Super10