TUGAS AHIR SEMESTER (UAS)
BK PRIBADI
Disusun
Oleh :
Nama :
Tiara Wulandari
NIM :
09071281320020
BIMBINGAN
DAN KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA (INDRALAYA)
2015
JAWABAN TUGAS UAS BK PRIBADI
1. Menemukan kasus yang berada
di internet, kasus tersebut terkait dengan masalah yang dhadapi oleh siswa.
JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman memastikan pemberian sanksi
kepada SD Negeri 07 Pagi Kebayoran Lama Utara atas kejadian yang menewaskan
siswa kelas II, NA (8). NA dipukul dan ditendang oleh temannya, R (8), Jumat
(18/9/2015).
Arie mengatakan, sanksi ditentukan setelah ada
rekomendasi dari polisi yang masih melakukan pemeriksaan terhadap kasus ini.
"Mudah-mudahan pekan depan sudah ada keputusan. Yang pasti, memang ada
sanksi kepada mereka secara proporsional, mulai dari surat teguran sampai yang
terberat mutasi guru atau kepsek," kata Arie melalui pesan singkat
kepada Kompas.com, Sabtu (26/9/2015).
Menurut Arie, pemberian sanksi kepada pihak sekolah
harus dilakukan secara hati-hati. Sanksi yang dikenakan harus obyektif dan
tidak memihak siapa pun. Jika sekolah dinyatakan bersalah oleh kepolisian, maka
sanksi tegas akan diberikan oleh Dinas Pendidikan.
Sebelumnya, D (38), paman NA, mengatakan bahwa
keponakannya mengalami luka serius di bagian kepalanya setelah dipukul dan
ditendang oleh R. Peristiwa tersebut terjadi saat korban tengah mengikuti lomba
menggambar. (Baca Kronologi Tewasnya Siswa SD
akibat Dipukul Teman Sekolah)
Menurut D, seusai dianiaya R, NA langsung pingsan.
Sekitar pukul 10.00 WIB, korban dibawa ke puskesmas setempat. Namun, karena
kondisinya tidak memungkinkan sehingga korban harus dirujuk ke Rumah Sakit
Fatmawati.
"NA meninggal dunia pukul 18.00 WIB. Setelah
dikabari, kedua orangtuanya serta kepala sekolahnya langsung menuju RS
Fatmawati," ujar D.
Penulis
|
: Andri Donnal Putera
|
Editor
|
: Laksono Hari Wiwoho
|
1. Berdasarkan kasus diatas dapat ditentukan
RPL yanag akan digunakan oleh konselor
RPL
Bimbingan dan Konseling
1.
|
Materi
layanan
|
:
|
Menjaga
kehamonisan dengan orang lain
|
||
2.
|
Bidang
layanan
|
:
|
Pribadi
|
||
3.
|
Jenis
layanan
|
:
|
Penguasaan
konten
|
||
4.
|
Format
layanan
|
:
|
Klasikal
|
||
5.
|
Fungs
layanan
|
:
|
Pemahaman
|
||
6.
|
Tujuan
layanan
|
:
|
Peserta didik dapat
mempraktekkan,melakukan, dan membiasakan menjaga keharmonisan dengan orang
lain disekitarnya dalam kehidupan sehari – hari
|
||
7.
|
Sasaran
layana/semester
|
:
|
Siswa
kelas VII/1
|
||
8.
|
Tempat
penyelenggaraan
|
:
|
Ruang
kelas
|
||
9.
|
Alokasi
waktu
|
:
|
1 X
45 menit
|
||
10.
|
Penyelenggara
layanan
|
:
|
Guru
BK
|
||
11.
|
Pihak-pihak
yang dilibatkan
|
:
|
Wali
kelas
|
||
12.
|
Metode
|
:
|
Diskusi,
ceramah, dan tanya jawab
|
||
13.
|
Uraian
kegiatan
|
:
|
|
||
|
Konselor
1.
Salam
pembuka dan do’a
|
|
Siswa
1.
Siswa
berdo’a sesua dengan kepercayaan dan keyakinan masng-masing.
|
||
2.
Mengabsen
siswa
|
|
2.
Menyatakan
hadir ketka namanya dipanggil
|
|||
3.
Ice breaking
(tebak tebakan kata)
|
|
3.
siswa
berpartisipasi dalam kegiatan ice breaking
|
|||
4.
Menjelaskan
topik bahasan yaitu mengenai menghindari sikap bermusuhan
|
|
4. siswa mendengarkan dan menyimak
|
|||
5.
guru
menayangkan video mengenai pentingnya menjaga keharmonisan dengan orang
disekitar
|
|
5. siswa memperhatikan isi video yang
diatanyangkan oleh guru BK
|
|||
6.
Tanya
jawab megenai materi layanan berdasarkan tayangan video
|
|
6. siswa memahami mengenai pentingya menjaga
keharmonisan dengan orang disekitar sesuai dengan video tayangan
|
|||
7.
guru
Bk meminta salah satu diantara mereka untuk menjelaskan pengalaman yang
mengenasakan karena tidak menjaga keharmonisan
|
|
7. Siswa menunjuk tangan untuk membagi
pengalaman dan certanya
|
|||
8.
Guru
BK meminta salah satu temanaya untuk membagi cerita dan pengalamaanya karena
berusaha menjaga hubungan yang harmonis kepada orang lan
|
|
8. Siswa menunjuk tangan untuk merelakan
diri membagi penagalan dan ceritanya
|
|||
9.
Memberi
tugas / simulasi kepada siswa mengenai kerja sama
|
|
9. siswa dapat mempraktekan,melakukan,dan
membiasakan menjaga keharmonisan dnegan orang dsekitarnya didalam kehidupan
sehari –hari
|
|||
10.
simpulan
|
|
10.
Siswa
menyimpulkan apa yang telah didapat melalai kegiatan yang telah disampaikan
oleh guru BK
|
|||
14.
|
Media
yang digunakan
|
:
|
Dvd,
laptop, speaker
|
||
16.
|
Rencana
penilaian
|
:
|
a.
Laiseg
|
||
17.
|
|
|
1. Apakah anda memahamai materi yang telah
disampaikan?
2. Apakaha anda tertarik dengan vdeo yang
telah ditanyangkan oleh guru BK?
3. Apakah anda menyukai metode yang
disampaiakan oleh guru BK?
4. Apa yang telah anda peroleh setelah
mendapatkan materi dan melihat tayangan yang telah diberika oleh guru BK?
5. Bagaimana cara anda membangun
keharmonisan dengan orang lain disekitar anda?
6. Apa yang akan anda lakuakan ketka
ternyata sikapa anda tidak sama dengan materi dan tayangan video yang
diberikan oleh guru BK?
7. Apa yang harus anda lakukan ketika
memiliki musush?
8. Apakah anada akan memafkankan orang yang
telah menyakiti anda, dan membangun sikap harmonis dengan saling memafkan?
9. Setelah mendapatkan materi dan video
barusan, apakah anda masih ingin memiliki musuh?
|
||
|
|
|
b.
Laijapen
|
||
|
|
|
c.
laijapan
|
||
18.
|
Catatan
khusus
|
:
|
1. ketika guru BK telah selesai jam
pemberian materi, guru BK menemukan 2 siwa saling berjaabat tangan. Hal ini
menunjukkan materi yang dismapaikan oleh nya dapat diterima dan diterapkan
oleh siswa
|
||
|
Mengetahui
|
|
|
Inderalaya,
04desember 2015
|
|
|
Kepala
sekolah
|
|
|
Guru
BK
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
||
|
Muhammad
Ali, M.Pd.
NIP.
|
|
|
Tiara
Wulandari, S.Pd.
|
|
Bidang layanan: prbadi
Kompetensi: mamupu menumbuhkan sikap saling
menyayangi sesama orang lain tanpa memandang siapa dan bagaimana orang tersebut
Tema: menjaga keharmonisan dengan orang
lain
Nilai sub tema: saling menyayangi teman
disekolah
Sebelum
membahas tentang bagaimana agar bisa saling menjaga keharmonisan lebih rinci, kita lebih dahulu memberi pemahaman
bahwa manusia itu mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa memerlukan
bantuan orang lain, meskipun saat ini kita membenci orang tersebut tetapi yakinlah
bahwa suatu saat kamu pasti akan membutuhkanya entah kapan waktunya. Maka dari
tu pentingnya bagi kita untuk saling membutuhkan akan kehadiran orang lain
disekitar kita, suatu saat kta juga akan merasakan bhawa ketika orang lain
membantu kita dan bagaimana juga ketika orang lain enggan membnatu kita.
Selanjutnya guru BK memberikan informasi kepada siswa jika didalam alquran pun
telah dijelkan bawa semua manusia seiman dan setaqwa adalah saudara, meskipun
kita menemukan orang selain agama dengan kita, tetapi kita juga dilarang untuk
mengiha apalagi mencela tentang kebenaran agamaya. Karena kita wajib memiliki
sikap tenggang rasa.
Untuk
menumbuhkan sikap saling menghormati dan menjaga keharmonisan adalah
sayangilah, hormatilah dan kasihi oarang lain seperti mengasihi dirmu sendri,
jika itu terjado dan diterapkan didalam kehidupan maka tidak akan kamu temui
selain rasa aman, kasih sayang, dicintai dan mencintai. Sehngga kamu merasa
berguna dan digunakan oleh orang lain tanpa adanya musuh yang ada disekitar
sehingg atidak ada rasa canngung untuk saling memberi.
Cerita:
Sesuai
didalam tayangan video tentang oarng yang baik dan orang yang tidak menerima
kita, sesuai dengan apa yang kita perbuat
Rambu-rambu
1.
memahami
pentingnya orang lain lalu menjaga keharmonisan dengan orang sekitar
2.
memberikan
bantuan kepada seseorang yang terjadi konflik dantara mereka yang belum
diselesaikan dengan menggunakan layanan mediasi atau kolaborasi dengan anggota
lain
3.
mengedepankan
rasa saling menyangi dikehidupan sehari-hari
4.
memberikan
gambaran yang nyata mengapa dan akibat yang bagaimana ketka ia tidak menghargai
orang lain....
bercerrmin
1.
saya
ingnmenjalin keharmonisan denagn teman
komentar
2.
saya
ingin menjalin keharmonisan dengan musuh saya
komentar
3.
saya
ingin disayang dan menyayangi teman
komentar
4.
saya
merasa malu telah melakukan kesalahan dengan teman saya
komentar
tugas:
1. kerjakan tugas dibawah ini sesuai dengan
kenyataaan yang anda alami
a. sebutkan apa yang anda perhatika sejauh
ini?
b. Dengan siapa anda bertengkar?
c. Karena apa anda tidak menyukainya?
d. Apakah anda memiliki musush?
e. Apakah anda telah memaafkan musuh anda?
f. Apakah anda akan mengulang kesalahn yang
sama?
g. Apakah anda pernah menyesal karena mengejek
teman?
2. Berikan tanggapan anda mengenai teman yang
sering berante
3. Berikan tanggapan anda bagaimana agar teman
nada tidak beranrtem?
Jawaban
nomer 3.
Penculik Dokter di Padang Ditangkap saat Beraksi di Pekanbaru
Kamis, 12 November 2015 − 18:17 WIBPelaku
penculikan dokter di Padang ditangkap di Pekanbaru.(dok.Sindonews)
A+ A-
PEKANBARU - Polresta Pekanbaru,Riau berhasil membekuk dua pelaku hipnotis
yakni Indra Jaya alias In Pincang (37) dan Joni (43).
Diketahui salah satu pelaku hipnotis merupakan pelaku penculikan dokter spesialis anak di Padang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo menyatakan kedua tersangka ditangkap saat sedang melakukan aksi hipnotis di sekitar Pasar Pagi Arengka jalan Soekarno Hatta Pekanbaru sekitar pukul 15.00 WIB.
Dimana saat ini warga menyaksikan dua pelaku membawa seorang laki-laki dari pasar pagi Arengka. Laki-laki berusia 50 tahun ini kemudian dibawa pelaku ke dalam mobil. Di dalam mobil ini korban yang sudah dihipnotis di kuras habis hartanya.
"Saat kejadian itu ada petugas kita yang sedang patroli dan mengejar mobil pelaku," kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur, Kamis (12/11/2015). (Baca: Dokter asal Sumbar Diculik dan Dibuang ke Riau).
Mengetahui dikejar petugas, pelaku langsung melajukan mobilnya ke arah jalan Tuanku Tambusai yang merupakan daerah padat lalu lintas. Tepat di persimpangan Tuanku Tambusai-Srikandi, petugas pun berhasil menyergap keduanya.
"Setelah diselidiki lebih lanjut, salah satu pelaku hipnotis yakni In Pincang adalah pelaku penculikan dokter spesialis anak di Padang. Pelaku buronan Polres Padang," ucapnya.
Seperti diketahui pada 22 Oktober itu korbannya dr Yorva Sayuti (73) diculik oleh pelaku In Pincang dan temannya Am Badau (masih DPO). Dokter spesilis anak ini diculik di area Rumah Sakit M Jamil Padang. Korban di masukan korban dalam mobil.
"Saat itu korbannya dipukuli dan dikuras hartanya. Pelaku juga memaksa meminta pin ATM korban. Uang di dalam mesin ATM korban habis disikat pelaku. Setelah itu, kedua pelaku membuang korban ke daerah Kampar, Riau dengan kondisi tangan dan kaki terikat," pungkasnya.
Diketahui salah satu pelaku hipnotis merupakan pelaku penculikan dokter spesialis anak di Padang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo menyatakan kedua tersangka ditangkap saat sedang melakukan aksi hipnotis di sekitar Pasar Pagi Arengka jalan Soekarno Hatta Pekanbaru sekitar pukul 15.00 WIB.
Dimana saat ini warga menyaksikan dua pelaku membawa seorang laki-laki dari pasar pagi Arengka. Laki-laki berusia 50 tahun ini kemudian dibawa pelaku ke dalam mobil. Di dalam mobil ini korban yang sudah dihipnotis di kuras habis hartanya.
"Saat kejadian itu ada petugas kita yang sedang patroli dan mengejar mobil pelaku," kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur, Kamis (12/11/2015). (Baca: Dokter asal Sumbar Diculik dan Dibuang ke Riau).
Mengetahui dikejar petugas, pelaku langsung melajukan mobilnya ke arah jalan Tuanku Tambusai yang merupakan daerah padat lalu lintas. Tepat di persimpangan Tuanku Tambusai-Srikandi, petugas pun berhasil menyergap keduanya.
"Setelah diselidiki lebih lanjut, salah satu pelaku hipnotis yakni In Pincang adalah pelaku penculikan dokter spesialis anak di Padang. Pelaku buronan Polres Padang," ucapnya.
Seperti diketahui pada 22 Oktober itu korbannya dr Yorva Sayuti (73) diculik oleh pelaku In Pincang dan temannya Am Badau (masih DPO). Dokter spesilis anak ini diculik di area Rumah Sakit M Jamil Padang. Korban di masukan korban dalam mobil.
"Saat itu korbannya dipukuli dan dikuras hartanya. Pelaku juga memaksa meminta pin ATM korban. Uang di dalam mesin ATM korban habis disikat pelaku. Setelah itu, kedua pelaku membuang korban ke daerah Kampar, Riau dengan kondisi tangan dan kaki terikat," pungkasnya.
4. Analisis kasus tentantang kasus tersebut
adalah
Adler berpendapat bahwa
manusia pertama-tama dimotivasi oleh dorongan-dorongan sosial. Menurut Adler
manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. mereka menghubungkan dirinya
dengan orang lain, ikut dalam kegiatan-kegiatan kerja sama sosial, menempatkan
kesejahteraan sosial diatas kepentingan diri sendiri dan mengembangkan gaya
hidup yang mengutamakan orientasi sosial.
Dan untuk memenuhi
kebutuhan sosial maka manusia rela terjun langsung dalam berbagai kegiatan-kegiatan
sosial seperti organisasi sosial dan mengahabiskan hampir seluruh hidupnya di
sana. Mereka merasa puas dengan melakukan aktivitas sosial seperti membantu
korban bencana, korban perang, kelaparan dan lain sebagainya. Maka itulah
kebutuhan sosial yang dimaksud oleh Adler. Kebutuhan-kebutuhan sosial ini
merupakan bawaan sejak lahir, perkembangan diri individu sejak masa kanak-kanak
akan sangat menentukan cara individu berperan dalam lingkungan sosialnya.
Menurut https://edilkons10.wordpress.com/bimbingan-dan
konseling/ teori-konseling/adlerian-psikologi-individual/ yang dikutip dari
Gerald Corey 1990 ada tujuh prinsip yang terkandung dari
teori Psikologi Individual Adler, yaitu:
1. Prinsip Rasa Rendah Diri (Inferiority Principle)
Adler meyakini bahwa
manusia dilahirkan disertai dengan perasaan rendah diri. Seketika individu
menyadari eksistensinya, ia merasa rendah diri akan perannya dalam lingkungan.
Individu melihat bahwa banyak makhluk lain yang memiliki kemampuan meraih
sesuatu yang tidak dapat dilakukannya. Perasaan rendah diri ini mencul ketika
individu ingin menyaingi kekuatan dan kemampuan orang lain
Berkenaan dengan perasaan
rendah diri dalam kondisi organik, Adler menciptakan istilah masculine protest, yakni istilah yang
dimaksud untuk menerangkan perasaan rendah diri atau inferior ini dihubungkan
dengan kelemahan (weakness) dan
kewanita-wanitaan (femininity).
Istilah ini merupakan suatu dinamika kepribadian manusia yang utama, karena hal
ini merupakan usaha individu dalam mencapai kondisi yang kuat dalam
mengkompensasikan perasaan rendah dirinya.
2. Prinsip Superior (Superiority Principle)
Memandang prinsip superior
terpisah dari prinsip inferior sesungguhnya keliru. Justru kedua prinsip ini
terjalin erat dan bersifat komplementer. Namun karena sebagai prinsip, kedua
istilah ini berbeda, maka pembahasannya pun dibedakan, kendati dalam
operasionalnya tak dapat dipisahkan. Sebagai reaksi atas penekanan aspek
seksualitas sebagai motivator utama perilaku menurut Freud, Adler beranggapan
bahwa manusia adalah makhluk agresif dan harus selalu agresif bila ingin
survive. Namun kemudian dorongan agresif ini berkembang menjadi dorongan untuk
mencari kekuatan baik secara fisik maupun simbolik agar dapat survive. Demikian
banyak pasien Adler yang dipandang kurang memiliki kualitas agresif dan
dinyatakan sebagai manusia tak berdaya. Karenanya, yang diinginkan manusia
adalah kekuatan (power). Dari sini
konsepnya berkembang lagi, bahwa manusia mengharapkan untuk bisa mencapai
kesempurnaan (superior). Dorongan
superior ini sangat bersifat universal dan tak mengenal batas waktu. Bagi Adler
tak ada pemisahan antara drive dan need seperti yang diungkapkan oleh
Murray. Bagi Adler hanya ada satu dorongan, yakni dorongan untuk superior
sebagai usaha untuk meninggalkan perasaan rendah diri. Namun perlu dicatat
bahwa superior disini bukanlah kekuatan melebihi orang lain, melainkan usaha
untuk mencapai keadaan superior dalam diri dan tidak selalu harus berkompetisi
dengan orang lain. Superioritas yang dimaksud adalah superior atas diri
sendiri. Jadi daya penggerak yang utama dalam hidup manusia adalah dinamika
yang mengungkapkan sebab individu berperilaku, yakni dorongan untuk mencapai
superior atau kesempurnaan.
3. Prinsip Gaya Hidup (Style of Life Principle)
Usaha individu untuk
mencapai superioritas atau kesempurnaan yang diharapkan, memerlukan cara
tertentu. Adler menyebutkan hal ini sebagai gaya hidup (Style of Life). Gaya hidup yang diikuti individu adalah kombinasi
dari dua hal, yakni dorongan dari dalam diri (the inner self driven)
yang mengatur arah perilaku, dan dorongan dari lingkungan yang mungkin dapat
menambah, atau menghambat arah dorongan dari dalam tadi. Dari dua dorongan itu,
yang terpenting adalah dorongan dalam diri (inner self) itu. Bahwa karena
peranan dalam diri ini, suatu peristiwa yang sama dapat ditafsirkan berbeda
oleh dua orang manusia yang mengalaminya. Dengan adanya dorongan dalam diri
ini, manusia dapat menafsirkan kekuatan-kekuatan di luar dirinya, bahkan
memiliki kapasitas untuk menghindari atau menyerangnya. Bagi Adler, manusia mempunyai
kekuatan yang cukup, sekalipun tidak sepenuhnya bebas, untuk mengatur
kehidupannya sendiri secara wajar. Jadi dalam hal ini Adler tidak menerima
pandangan yang menyatakan bahwa manusia adalah produk dari lingkungan
sepenuhnya. Menurut Adler, justru jauh lebih banyak hal-hal yang muncul dan
berkembang dalam diri manusia yang mempengaruhi gaya hidupnya. Gaya hidup
manusia tidak ada yang identik sama, sekalipun pada orang kembar.
Sekurang-kurangnya ada dua kekuatan yang dituntut untuk menunjukkan gaya hidup
seseorang yang unik, yakni kekuatan dari dalam diri yang dibawa sejak lahir dan
kekuatan yang datang dari lingkungan yang dimasuki individu tersebut. Dengan
adanya perbedaan lingkungan dan pembawaan, maka tidak ada manusia yang
berperilaku dalam cara yang sama.
Gaya hidup seseorang sering
menentukan kualitas tafsiran yang bersifat tunggal atas semua pengalaman yang
dijumpai manusia. Misalnya, individu yang gaya hidupnya berkisar pada perasaan
diabaikan (feeling of neglect) dan
perasaan tak disenangi (being unloved)
menafsirkan semua pengalamannya dari cara pandang tersebut. Misalnya ia merasa
bahwa semua orang yang ingin mengadakan kontak komunikasi dipandangnya sebagai
usaha untuk menggantikan perasaan tak disayangi tersebut. Gaya hidup seseorang
telah terbentuk pada usia tiga sampai lima tahun. Gaya hidup yang sudah
terbentuk tak dapat diubah lagi, meskipun cara pengekspresiannya dapat berubah.
Jadi gaya hidup itu tetap atau konstan dalam diri manusia. Apa yang berubah
hanya cara untuk mencapai tujuan dan kriteria tafsiran yang digunakan untuk
memuaskan gaya hidup. Misalnya, bagi anak yang merasa memiliki gaya hidup tidak
disayangi, adalah lebih baik praktis untuk membentuk tujuan semu bahwa kasih
sayang baginya tidak begitu penting dibandingkan dengan usaha meyakinkan bahwa
tidak dicintai pada masa lalu tidak penting baginya, dan bahwa meyakinkan
kemungkinan untuk dicintai pada masa yang akan datang diharapkan dapat
memperbaiki peristiwa masa lampau. Perubahan gaya hidup meskipun mungkin dapat
dilakukan, akan tetapi kemungkinannya sangat sukar, karena beberapa
pertimbangan emosi, energi, dan pertumbuhan gaya hidup itu sendiri yang mungkin
keliru. Karenannya jauh lebih mudah melanjutkan gaya hidup yang telah ada dari
pada mengubahnya.
4. Prinsip Diri Kreatif (Creative Self Principle)
Diri yang kreatif adalah faktor yang sangat penting
dalam kepribadian individu, sebab hal ini dipandang sebagai penggerak utama,
sebab pertama bagi semua tingkah laku. Dengan prinsip ini Adler ingin
menjelaskan bahwa manusia adalah seniman bagi dirinya. Ia lebih dari sekedar
produk lingkungan atau makhluk yang memiliki pembawaan khusus. Ia adalah yang
menafsirkan kehidupannya. Individu menciptakan struktur pembawaan, menafsirkan
kesan yang diterima dari lingkungan kehidupannya, mencari pengalaman yang baru
untuk memenuhi keinginan untuk superior, dan meramu semua itu sehingga tercipta
diri yang berbeda dari orang lain, yang mempunyai gaya hidup sendiri, namun
diri kreatif ini adalah tahapan di luar gaya hidup. Gaya hidup bersifat mekanis
dan kreatif, sedangkan diri kreatif lebih dari itu. Ia asli, membuat sesuatu
yang baru yang berbeda dari sebelumnya, yakni kepribadian yang baru. Individu
mencipta dirinya.
5. Prinsip Diri yang Sadar (Conscious Self Principle)
Kesadaran menurut Adler, adalah inti kepribadian
individu. Meskipun tidak secara eksplisit Adler mengatakan bahwa ia yakin akan
kesadaran, namun secara eksplisit terkandung dalam setiap karyanya. Adler
merasa bahwa manusia menyadari segala hal yang dilakukannya setiap hari, dan ia
dapat menilainya sendiri. Meskipun kadang-kadang individu tak dapat hadir pada
peristiwa tertentu yang berhubungan dengan pengalaman masa lalu, tidak berarti
Adler mengabaikan kekuatan-kekuatan yang tersembunyi yang ditekannya. Manusia
dengan tipe otak yang dimilikinya dapat menampilkan banyak proses mental dalam
satu waktu. Hal-hal yang tidak tertangkap oleh kesadarannya pada suatu saat
tertentu tak akan diperhatikan dan diingat oleh individu. Ingatan adalah fungsi
jiwa, yang tidak bekerja secara efisien. Keadaan tidak efisien ini adalah
akibat kondisi yang tidak sempurna pada organ tubuh, khususnya otak. Adler
tidak menerima konsep ambang sadar dan alam tak sadar (preconsious dan
uncounsious) Freud. Hal ini dianggap sebagai mistik. Ia merasa bahwa manusia
sangat sadar benar dengan apa yang dilakukannya, apa yang dicapainya, dan ia
dapat merencanakan dan mengarahkan perilaku ke arah tujuan yang dipilihnya
secara sadar.
6. Prinsip Tujuan Semu (Fictional Goals Principle)
Meskipun Adler mangakui bahwa masa lalu adalah
penting, namun ia mengganggap bahwa yang terpenting adalah masa depan. Yang
terpenting bukan apa yang telah individu lakukan, melainkan apa yang akan
individu lakukan dengan diri kreatifnya itu pada saat tertentu. Dikatakannya,
tujuan akhir manusia akan dapat menerangkan perilaku manusia itu sendiri.
Misalkan, seorang mahasiswa yang akan masuk perguruan tinggi bukanlah didukung
oleh prestasinya ketika di Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah, melainkan
tujuannya mencapai gelar tersebut. Usaha mengikuti setiap tingkat pendidikan
adalah bentuk tujuan semunya, sebab kedua hal tidak menunjukkan sesuatu yang
nyata, melainkan hanya perangkat semu yang menyajikan tujuan yang lebih besar
dari tujuan-tujuan yang lebih jauh pada masa datang.
Dengan kata lain, tujuan yang dirumuskan individu
adalah semua karena dibuat amat ideal untuk diperjuangkan sehingga mungkin saja
tidak dapat direalisasikan. Tujuan fiksional atau semu ini tak dapat dipisahkan
dari gaya hidup dan diri kreatif. Manusia bergerak ke arah superioritas melalui
gaya hidup dan diri kreatifnya yang berawal dari perasaan rendah diri dan
selalu ditarik oleh tujuan semu tadi. Tujuan semu yang dimaksud oleh Adler
ialah pelaksanaan kekuatan-kekuatan tingkah laku manusia. Melalui diri
keratifnya manusia dapat membuat tujuan semu dari kemampuan yang nyata ada dan
pengalaman pribadinya. Kepribadian manusia sepenuhnya sadar akan tujuan semu
dan selanjutnya menafsirkan apa yang terjadi sehari-hari dalam hidupnya dalam
kaitannya dengan tujuan semu tersebut.
7. Prinsip Minat Sosial (Sosial Interest Principle)
Setelah melampaui proses evolusi tentang dorongan
utama perilaku individu, Adler menyatakan pula bahwa manusia memiliki minat
sosial. Bahwa manusia dilahirkan dikaruniai minat sosial yang bersifat
universal. Kebutuhan ini terwujud dalam komunikasi dengan orang lain, yang pada
masa bayi mulai berkembang melalui komunikasi anak dengan orang tua. Dimulai
pada lingkungan keluarga, kemudian pada usia 4-5 tahun dilanjutkan pada
lingkungan pendidikan dasar dimana anak mulai mengidentifikasi kelompok
sosialnya. Individu diarahkan untuk memelihara dan memperkuat perasaan minat
sosialnya ini dan meningkatkan kepedulian pada orang lain. Melalui empati,
individu dapat belajar apa yang dirasakan orang lain sebagai kelemahannya dan
mencoba memberi bantuan kepadanya. Individu juga belajar untuk melatih
munculnya perasaan superior sehingga jika saatnya tiba, ia dapat
mengendalikannya. Proses-proses ini akan dapat memperkaya perasaan superior dan
memperkuat minat sosial yang mulai dikembangkannya. Dikarenakan manusia tidak
sepenuhnya dapat mencapai superioritas, individu tetap memiliki perasaan
ketidakmampuan. Namun individupun yakin bahwa masyarakat yang kuat dan sempurna
akan dapat membantunya mencapai pemenuhan perasaan superior. Gaya hidup dan
diri kreatif melebur dalam prinsip minat sosial yang pada akhirnya terwujud
tingkah laku yang ditampilkan secara keseluruhan.
Dari krtujuh prinsip yang
dikemukakan oleh adler seseorang yang melakukan hipnotis karena kualitas gaya
hidup yang slaah. Gaya hidup yang diikuti individu adalah kombinasi dari
dua hal, yakni dorongan dari dalam diri (the inner self driven) yang mengatur
arah perilaku, dan dorongan dari lingkungan yang mungkin dapat menambah, atau
menghambat arah dorongan dari dalam tadi. Dari dua dorongan itu, yang
terpenting adalah dorongan dalam diri (inner self) itu. Jadi bagi mereka untuk
mendapatkan ketenangan dengan melakuakan hipnotis
Identifikasi masalah
antaralain:
1.
Adanya
dorongan untuk maju karena telah ada kelebihan yang dmliki, namun tidak bisa
menggunakan dengan baik
2.
Tujuan
yang semu. Disin karena seoranng penghipnotis dari awal tidak memiliki niat
untuk dibawa kemana keahlian itu, sehingga untuk dijadikan alat mencari
kepuasan
3.
Alam
abwah sadar yang tidak terkendali. Meskipun manusia menurut adler memiliki alam
sadar lebih luas dari freud tetapi tidak menuntut kemungkianan itu tidak
terjadi ketka ia tidak sadar akan kesalah, karena telalu sibuk untuk
mengeekpresikan kehalianya
Faktor
penyebab
1. Adanya gengsi. Setiap orang yang memiliki
kepercayaan diri yang tnggi namun salah akibatnya setiap tindakan tidak akan
difikirkan hirnya kan bagaimana
2. Dorongan kepuasan yang tidak terkontrol
3. Tuntutan sosia
4. Ambisius
5. Tidak peka dengan lingkungan
sekian semoga bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar