BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penegelolaan kelas merupakan bagian penting di dalam proses pembelajaran.
Hal tersebut karena proses pembelajaran atau pentrasperan ilmu lebih banyak di
lakukan di dalam kelas. Karena hal tersebut maka bagi pendidik, pengelolaan
kelas harus benar-benar di perhatikan di di kelola dengan semaksimal mungkin,
agar tercapainya proses pembelajaran yang di inginkan.
Di dalam pengelolaan kelas tidak bisa di pungkiri bahwa akan ada masalah
masalah yang akan mengganggu proses pembelajaran. Masalah dalam pengelolaan
kelas ini harus di perhatikan dalam pengelolaan kelas, karena akan sangat
mempengaruhi hasil dari suatu pembeajaran, maka perlu persiapan yang matang
bagi setiap pendidik dan calon pendidik untuk memiliki kemampuan dalam bidang
ini, seperti pendidik harus bagai mana cara-cara mengelola kelas yang baik dan
tepat dalam menggunakan strategi-strategi dalam pembelajaran sehingga kelas
dapat terkelola dengan baik.
Penyebab timbulnya masalah tersebut dapat di timbulkan
dari kurangnya pengetahuan guru tentang bagaimana cara mengelola kelas yang
baik, tidak tepatnya menggunakan pendekatan-pendekatan dalam penbelajaran serta
kurangnya menguasai materi materi ajar. Selain itu juga permasalahan dalam
pengelolaan kelas ini juga dapat di sebabkan oleh faktor lingkungan kelas
seperti kondisi fisik kelas, sarana dan prasaran yang dimiliki dan lain
sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa
penyebab timbulnya masalah dalam pengelolaan kelas?
1.2.2 Bagaimana
cara mengidentifikasi masalah dalam pengelolaan kelas?
1.2.3 Jelaskan
klasifikasi masalah – masalah dalam pengelolaan kelas?
1.2.4 Apa
saja faktor penghambat dalam pengelolaan kelas?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Agar
mahasiswa mengetahui penyebab timbulnya masalah dalam pengelolaan kelas.
1.3.2 Agar
mahasiswa mengetahui cara mengidentifikasi masalah dalam pengelolaan kelas.
1.3.3 Agar
mahasiswa mengetahui klasifikasi masalah – masalah daam pengelolaan kelas.
1.3.4 Agar
mahasiswa mengetahui faktor – faktor penghambat dalam pengelolaan kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penyebab Timbulnya Masalah dalam
Pengelolaan Kelas
Masalah merupakan ssesuatu yang dengan mudah menghinggapi tubuh siapapun.
Penyebab masalah dapat berasal dari faktor fisik. Seperti pusing, pegal, lelah,
kesemutan, gatal, gerah, dan mengantuk. Sedangkan penyebab yang berupa faktor
psikis antara lain: rasa bosan, susah, benci, tertekan,bingung, risau, cemas,
malu dan gugup. Konflik
tidak hanya terjadi antara murid atau guru, namun melibatkan kebutuhan dua
belah pihak. Oleh sebab itu dikatakan bahwa problem dimiliki oleh kedua belah
pihak.
Menurut Novia, dkk. (2014) Secara umum penyebab timbulnya masalah dalam
pengelolaan kelas adalah sebagai berikut:
a
Hilangnya hubungan pendidik dan anak didik, maksudnya
kurangnya komunikasi antara pendidik dengan peserta didik.
b
Kurangnya profesional pendidik dalam pembelajaran baik dalam
penggunaan metode, strategi maupun media.
c
System pembelajaran yang monoton dan terlalu serius
cara menerapkan disiplin yang tidak tepat.
d
Lingkungan sekolah yang tidak kondusif
e
Tidak ada kreativitas dari guru, siswa maupun
lingkungan sekolah
f
No limit atau tidak ada batasan waktu belajar.
g
Tidak adanya kerja sama antara pendidik, peserta
didik, dan orang tua. (Novia,
dkk. 2014; hlmn 4)
Menurut Syaiful Bahri
Djamarah (2006) faktor yang menyebabkan
timbulnya masalah-masalah dalam pengelolahan kelas adalah:
a
“Pengelompokkan, adanya pengelompokkan
siswa berdasarkan kriteria tertentu.
b
Karakteristik individual siswa.
c
Kelompok pandai merasa terhalangi
terhadap kelambananan teman-temannya yang tidak secerdas mereka.
d
Adanya keharusan bagi siswa untuk tenang
dan bekerja selama jam pelajaran sehingga akan menimbulkan ketegangan dan
kecemasan.
e
Adanya organisasi kurikulum tentang team
teaching”. (Djamarah, 2006; hlmn 195)
Sedangkan menurut Made Pidarta yang di kutip oleh Novia, dkk. (2014), faktor-faktor penyebabnya antara lain:
a
Pengelompokkan
(pandai, sedang ,bodoh )
b
Karakteristik individual.
c
Kelompok pandai merasa terhalang oleh teman-temannya
yang tidak seperti dia.
d
Dalam latihan diharapkan semua anak didik tenang dan bekerja
sepanjang jam pelajaran, kalau ada interupsi atau interasi mungkin mereka
merasa tegang atau cemas. (Novia,dkk. 2014; hlmn 4)
2.2 Mengidentifikasi Masalah-masalah Pengelolaan Kelas
Pada umumnya guru kurang atau belum menyadari bahwa apa yang dihadapi adalah
masalah dan tidak mempermasalahkan. Biasanya sesuatu baru dianggap sebagai
masalah jika guru telah merasa kewalahan, guru tidak lagi berdaya dan tidak
mampu menyelesaikan sendiri. Maka cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah
sebagai berikut:
2.2.1 Guru menulis
semua hal yang dirasakan memerlukan perhatian, memerlukan kepedulian karena
akan mempunyai dampak yang tidak diharapkan terjadi, terutama terkait dengan
pembelajaran.
2.2.2 Guru
memilah-memilah masalah tersebut menurut jenis dan bidang permasalahannya,
berdasarkan jumlah siswa yang mengalami masalah tersebut.
2.2.3 Masalah yang
telah dipilah-pilah disusun secara berurutan dimulai dari yang ringan. Jarang
terjadi, serta berdasarkan banyaknya siswa yang mengalami atau terlibat dari
masing-masing masalah tersebut.
2.2.4 Dari setiap
urutan masalah tersebut ambilah 3 atau 5 masalah dan coba mengkonfirmasikan
kepada guru yang mengajar bidang studi yang sejenis atau mengkonfirmasikan
terhadap sesama guru disekolah tersebut.
2.2.5 Jika masalah
yang dirumuskan ternyata mendapat konfirmasi, maka masalah tersebut memang
merupakan masalah yang patut untuk diangkat sebagai masalah yang harus
dipecahkan atau diselesaikan.
2.3 Mengklasifikasikan Masalah-masalah Pengelolaan Kelas
Dalam usaha guru membantu siswa belajar akan menghadapi berbagai masalah.
Menurut Davis yang di kutip oleh Novia, dkk. (2014) dalam bukunya “Learning
System Design An Approach to The Improvement of Instruction”, ia
mengklasifikasikan masalah-masalah tersebut menjadi lima kelompok antara lain:
2.3.1
Masalah pengarahan
Diwaktu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
proses belajar mengajar, kebanyakkan guru kurang memiliki keterampilan dalam:
a
Berorientasi kepada tujuan pelajaran.n
b
Mengkomunikasikan tujuan pelajaran kepada siswa.
c
Menyesuaikan tujuan pelajaran dengan kemampuan dan
kebutuhan siswa.
2.3.2 Masalah evaluasi
Guru dalam tugasnya untuk merencanakan, melaksanakan evaluasi menemukan masalah-masalah demikian:
a
Guru dalam menyusun kriteria keberhasilan tidak jelas
b
Prosedur evaluasi tidak jelas.
c
Kebanyakan guru memiliki cara penilaian yang tidak seragam.
2.3.3
Masalah isi dan
urutan-urutan pelajaran
Dalam melakukan perencanaan pengajaran, yang kemudian akan dilaksanakan dan
dievaluasi, guru dalam menyusun isi dan urutan bahan pelajaran menemukan
masalah sebagai berikut:
a
Guru kurang menguasai materi.
b
Materi yang disajikan tidak relevan dengan tujuan.
c
Materi yang diberikan sangat luas.
d
Guru kurang mampu dalam menyesuaikan penyajian bahan
dengan waktu yang tersedia.
e
Guru kurang terampil dalam mengorganisasikan materi
pelajaran.
2.3.4
Masalah metode dan system
penyajian bahan pelajaran
a
Guru kurang menguasai beberapa sistem penyajian yang
menarik.
b
Kurang terampil dalam menggunakan metode.
c
Cara menyajikan kurang membangkitkan motivasi.
d
Sangat terikat pada satu metode saja.
2.3.5
Masalah hambatan-hambatan
Dalam pelaksanaan pengajaran guru kadang-kadang menemui banyak hambatan
diantaranya:
a
Banyak guru kurang menggunakan perpustakaan sebagai
sumber belajar.
b
Guru kurang membimbing bagaimana seharusnya cara
belajar efktif itu.
c
Guru
belummenemukan media yang tepat.
d Guru kurangmempertimbangkanlatarbelakangsiswa yang tidaksama.
e
Keadaansarana
yang kurang.
2.4 Faktor – Faktor Penghambat dalam Pengelolaan Kelas
Dalam pengelolaankelas akan ditemui berbagai faktor penghambat.
Hambatan tersebut bisa datang dari guru sendiri, peserta didik, lingkungan
keluarga ataupun karena faktor fasilitas. Dan dari uraian diatas tampaklah
bahwa kewenangan penanganan masalah pengelolaan dapat diklasifikasikan menjadi
tiga kategori, yaitu:
2.4.1
Masalah yang ada dalam wewenang guru
Ada sejumlah masalah pengelolaan
kelas yang ada dalam ruang lingkup wewenang seorang guru bidang studi untuk
mengatasinya. Hal ini berarti bahwa seorang guru bidang studi yang sedang
mengelola proses pembelajaran dituntut untuk dapat menciptakan, memperhatikan
dan mengembalikan iklim belajar kepada kondisi belajar mengajar yang
menguntungkan kalau ada gangguan sehingga peserta didik berkesempatan untuk
mengambil manfaat yang optimal dari kegiatan belajar yang dilakukannya.
2.4.2 Masalah yang
ada dalam wewenang sekolah sebagai lembaga pendidikan
Dalam kenyataan sehari-hari di
kelas, akan ditemukan masalah pengelolaan yang lingkup wewenang untuk
mengatasinya berada di luar jangkauan guru bidang studi. Masalah ini harus
diatasi oleh sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan. Bahkan mungkin juga ada
masalah pengelolaan yang tidak bisa hanya diatasi oleh satu lembaga pendidikan
akan tetapi menuntut penanganan bersama antarasekolah.
2.4.3 Masalah yang
ada di luar wewenang guru bidang studi dan sekolah
Dalam mengatasi masalah semacam ini
mungkin yang harus terlibat adalah orang tua, lembaga-lembaga yang ada dalam
masyarakat seperti karang taruna, bahkan para pengusaha dan lembaga
pemerintahan setempat.
Menurut
Mulyadi (2006; hlmn 6-11) timbulnya masalah dalam pengelolahan kelas dapat
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:
a
Faktor guru
Beberapa faktor
penyebab timbulnya masalah dalam pengelolahan kelas yang berasal dari guru
diantaranya:
1) Tipe kepemimpinan guru yang otoriter
Tipe
kepemimpinan guru dalam mengelola proses belajar mengajar yang otoriter dan
kurang demokratis akan menumbuhkan sikap agresif atau pasif dari murid-murid.
Kedua sikap murid ini merupakan sumber masalah pengelolahan kelas.
2) Format belajar mengajar yang monoton
Format belajar
mengajar yang monoton akan menimbulkan kebosanan bagi siswa. Format belajar
yang tidak bervariasi dapat menyebabkan para siswa bosan, kecewa, frustasi dan
hal ini merupakan pelanggaran disiplin.
3) Kepribadian guru
Seorang guru
yang berhasil dituntut untuk bersikap adil, hangat, objektif dan fleksibel
sehingga terbina suasana emosional yang menyenangkan dalam proses belajar
mengajar. Sikap yang bertentangan dengan kepribadian tersebut akan menimbulkan
masalah pengelolahan bagi siswa.
4) Terbatasnya Kesempatan
Maksudnya
terbatasnya kesempatan guru untuk memahami tingkah laku siswa dan latar
belakangnya. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya usaha guru dengan
sengaja memahami siswa dan latar belakangnya atau faktor pergantian guru.
5) Terbatasnya pengetahuan
Artinya guru
terbatasnya guru tentang masalah pengelolahan dan pendekatan pengelolahan baik
yang sifatnya teoritis maupun pengalaman praktis.
b
Faktor siswa
Kekurangsadaran
siswa dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota kelas dapat merupakan
faktor utama penyebab masalah pengelolahan kelas.
c
Faktor keluarga
Kebiasaan yang
kurang baik di lingkungan keluarga, seperti tidak patuh pada disiplin, tidak
tertib, kebebasan yang berlebihan ataupun dikekang berlebihan akan menyebabkan
siswa melanggar disiplin di kelas.
d
Faktor fasilitas
Ruang kelas
yang kecil dibanding dengan jumlah siswa dan kebutuhan siswa untuk bergerak
dalam kelas merupakan salah satu problema yang terjadi pada pengelolahan kelas.
Faktor fasilitas merupakan penghambat dalam
pengelolaan kelas, faktor tersebut meliputi:
1)
Jumlah peserta didiknya banyak sulit untuk dikelola.
2)
Ruangan kelas yang kecil dibandingkan jumlah peserta
didik.
3) Kurangnya
ketersediaan alat-alat sekolah atau kelas/tidak sesuai.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengelolaan kelas yang efektif merupakan persyaratan mutlak bagi terjadinya
proses belajar mengajar yang efektif. Adapun tujuan pengelolaan kelas adalah
agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efesien. Disamping itu, ada masalah-masalah dan
hambatan-hambatan dalam pengelolaan kelas itu sendiri baik masalah yang ada
pada guru, sekolah dan lingkungan. Karena tidak mudah menjadikan atau mengelola
kelas secara efektif, perlu keterampilan-keterampilan dan penguasa.
Penyebab timbulnya masalah tersebut dapat di timbulkan
dari kurangnya pengetahuan guru tentang bagaimana cara mengelola kelas yang
baik, tidak tepatnya menggunakan pendekatan-pendekatan dalam penbelajaran serta
kurangnya menguasai materi materi ajar. Selain itu juga permasalahan dalam
pengelolaan kelas ini juga dapat di sebabkan oleh faktor lingkungan kelas
seperti kondisi fisik kelas, sarana dan prasaran yang dimiliki dan lain
sebagainya.
DAFTAR
PUSTAKA
Djamarah,
Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Mulyadi. 2009. Classroom Management. Malang: UIN Malang
Press
Novia, dkk.
2014. Masalah – Masalah atau Hambatan
dalam Pengelolaan Kelas. Di akses tanggal 16 Oktober 2015. Di http://pemudaberkelana.blogspot.co.id